Titik Temu
6 Bidang Kerja Prospektif untuk Pegiat Fabrikasi Digital
Editorial Cast | 10.28.2022

Fabrikasi digital digadang-gadang akan menjadi bidang yang akan berdampak besar pada pasar kerja di masa depan. Bagaimana tidak, fabrikasi digital seolah menjadi jembatan antar berbagai bidang yang sebelumnya terpisah, sehingga memunculkan keahlian yang mengintegrasikan desain dan manufaktur.  

Oleh sebab itu, para pegiat fabrikasi digital diprediksi akan memiliki nilai tinggi ketika terjun ke bidang yang lebih spesifik. Hal ini masuk akal, karena mereka biasanya mampu bekerja dengan menggabungkan beberapa bidang kemampuan dan lebih fleksibel. Mereka inilah yang disebut sebagai Tukang 4.0, sebutan bagi para maker dan pekerja kreatif (termasuk seniman dan perajin) yang memanfaatkan teknologi dalam menciptakan karyanya. 

Selain itu, fabrikasi digital juga dianggap bisa menjadi batu loncatan bagi para pencari kerja untuk meningkatkan nilai mereka di tengah pasar kerja yang semakin progresif. Nah, lantas bidang pekerjaan apa saja yang prospektif untuk ditekuni oleh para pegiat fabrikasi digital? Berikut beberapa di antaranya. 

Teknik Mesin dan Sipil 

Dengan kemampuan yang diperoleh selama menekuni fabrikasi digital, para pegiat terbiasa untuk mendesain struktur yang aman dan tangguh. Hal ini dimungkinkan karena teknologi fabrikasi yang terus berkembang, misalnya software CAE (Computer-aided engineering). 

Berbekal pemahaman peranti ini, pegiat fabrikasi digital bisa melakukan analisis virtual sebelum membuat purwarupa. Teknik CAE pun bisa dimanfaatkan untuk mengubah proses pembangunan gedung pencakar langit, jembatan, hingga transportasi publik. 

Desain Arsitektur

Bidang lain yang disebut cocok bagi para pegiat fabrikasi digital adalah arsitektur. Sebabnya, fabrikasi digital dekat dengan dan telah banyak dimanfaatkan di dunia arsitektur. Sama seperti fabrikasi digital, arsitektur juga erat dengan pengetahuan soal bahan bangunan dan prinsip desain. Bahkan, Indonesia sudah mulai membangun perumahan menggunakan printer 3D, yang merupakan salah satu bentuk dari penerapan fabrikasi digital! 

Perfilman dan Seni Efek Khusus

Industri perfilman ternyata juga membutuhkan keterampilan fabrikasi digital. Pembuatan sejumlah properti dan efek khusus untuk meningkatkan cerita dalam sebuah film, seperti kostum superhero, membutuhkan ilmu fabrikasi digital. Begitu pula proyek-proyek desain dengan efek khusus yang dibutuhkan dalam produksi film.

Desain Pertukangan dan Furnitur

Tidak hanya soal proyek berbasis software, para pegiat fabrikasi digital yang kebanyakan adalah maker, umumnya terampil dalam mengerjakan proyek seni dan pahat, termasuk yang berbasis kayu. Karenanya, bidang pertukangan dan furnitur dapat mereka lirik. Pertukangan di sini bukan pertukangan konvensional, melainkan yang memanfaatkan teknologi dalam pengerjaannya. Karena itu, para maker dan pegiat fabrikasi di Indonesia juga mendapat julukan Tukang 4.0!

Para Tukang 4.0 ini biasanya tidak hanya memanfaatkan mesin CNC (Computer Numerical Control) atau pertukangan dalam mengerjakan proyeknya, tapi juga biasa memanfaatkan software CAD (Computer-Aided Design) untuk meningkatkan kualitas produksi. 

Robotika

Fabrikasi digital juga erat kaitannya dengan bidang robotika. Ilmu fabrikasi digital yang diterapkan di bidang robotika, di antaranya dimanfaatkan untuk industri otomotif dan kedirgantaraan. Selain itu, robotika berbasis fabrikasi digital juga bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan teknologi di bidang hiburan, misalnya pemanfaatan teknologi di taman bermain atau di rumah. 

Pengembangan Perangkat Medis

Bidang lain yang juga disebut akan berubah dengan adanya fabrikasi digital adalah industri kesehatan. Dengan teknologi pencetakan 3D yang kian canggih, para pegiat fabrikasi digital bisa membantu perusahaan medis menghasilkan model pencitraan yang lebih detail. 

Selain untuk kebutuhan pencitraan medis, para petugas kesehatan bisa memanfaatkan software khusus untuk menghasilkan prostetik dan implan yang sesuai dengan kebutuhan serta anatomi pasien. 

Bisa kita lihat, peran fabrikasi digital begitu luas. Penerapannya sudah dilakukan di banyak bidang dan industri. Kita patut berbangga karena Indonesia kini sudah menjadi bagian dari perkembangan fabrikasi digital global, dengan tergabung dalam jaringan Fab City Network. Bahkan Bali telah diumumkan sebagai Fab Island atau Pulau Fabrikasi Digital pertama di dunia! 

Di Indonesia, selain Bali, daerah yang sudah bergabung dalam Fab City Network adalah Papua, Parepare, Kabupaten Bangka Tengah, dan Sumedang. Sementara beberapa kota mancanegara yang sudah tergabung di antaranya, Barcelona, Boston, Amsterdam, dan Shenzhen. (E04)