Titik Temu
Bali Jadi “Fab Island” Pertama di Dunia, Tempat Pertukaran Ilmu Fabrikasi Digital 
Editorial Cast | 10.18.2022

Bali kini tak hanya dikenal sebagai Pulau Dewata, tapi juga Fab Island alias Pulau Fabrikasi Digital. Hal ini diumumkan oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, Senin (17/10/2022). Deklarasi Bali sebagai Fab Island dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Bali bersama dengan Fab City Foundation dan Meaningful Design Group bersamaan dengan perhelatan Bali Fab Fest di Jimbaran Hub, Jimbaran, Bali. 

Bali Fab Fest merupakan perhelatan global yang mempertemukan para makers dan pegiat fabrikasi digital. Acara ini berlangsung selama sepuluh hari mulai 12–22 Oktober 2022.  Bali Fab Fest diikuti oleh lebih dari 300 pegiat fabrikasi digital dan industri kreatif dari berbagai negara. Mereka berasal dari beragam latar profesi, termasuk desainer, peneliti, inovator, serta seniman dan perajin. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Fab City Network, sebuah inisiatif fabrikasi digital global yang telah berjalan di 41 kota di dunia dan telah melahirkan dan menghubungkan 2.500 fab lab (laboratorium fabrikasi) di berbagai negara ke jaringan global yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengetahuan. Misi jangka panjang Fab City Network adalah menghadirkan wilayah-wilayah yang mampu memenuhi hampir seluruh kebutuhan konsumsinya secara lokal dan mandiri pada 2054. 

“Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan potensi industri kreatif dan pariwisata yang tertinggi. Selain memiliki banyak talenta makers dan pegiat fabrikasi digital, Bali juga menjadi tempat pertemuan banyak budaya, ilmu, serta masyarakat dari berbagai penjuru dunia. Ini menjadi salah satu alasan mengapa kami memilih Bali sebagai lokasi kegiatan Fab City tahun ini, yakni Bali Fab Fest, sekaligus mendeklarasikan Bali sebagai Fab Island yang akan menjadi pusat pengembangan fabrikasi digital di Indonesia,” ungkap Tomas Diez, Executive Director of Fab Foundation dan Founding Partner of Meaningful Design Group.

Putu Agung Prianta, Steering Committee of Bali Fab Fest dan Founding Partner of Meaningful Design Group, mengatakan, “Bali merupakan pulau pertama di dunia yang dideklarasikan sebagai Fab Island yang bergabung dengan jaringan global tersebut. Sebagai Fab Island, Bali akan menjadi pusat pertukaran ilmu para makers dan pegiat fabrikasi global di Indonesia, sekaligus pintu yang akan membawa perkembangan fabrikasi digital dunia ke Tanah Air.”

Bali Fab Fest mendapat dukungan para pegiat fabrikasi digital dunia. Perhelatan ini juga menghadirkan sederet pembicara ahli teknologi di bidangnya masing-masing, yang sudah dikenal di kalangan maker maupun pegiat fabrikasi digital. Di antaranya adalah Neil Gershenfeld, Director of Center for Bits and Atoms MIT dan Sherry Lassiter, President dan CEO The Fab Foundation.

Neil mengatakan bahwa Bali merupakan tempat yang tepat untuk pertemuan para pegiat fabrikasi digital, seperti Bali Fab Fest. “Pulau ini istimewa dan bisa menjadi pelopor bagi akses universal untuk fabrikasi digital serta solusi-solusi lokal dan global berkelanjutan,” ucapnya.

Sementara Sherry menyampaikan sangat senang dengan bergabungnya Bali ke dalam jaringan global fabrikasi digital. “Fab Foundation membangun jaringan dan infrastruktur fabrikasi digital global. Dengan menjadi Fab Island, Bali akan mendapatkan dukungan penuh dan akses ke jaringan global teknologi dunia, memiliki fab lab sendiri, dan akan menjadi tempat pertukaran pengetahuan dan pembelajaran teknologi yang berkelanjutan,” kata dia.

Mendukung Program Bali Smart Island

Gelaran Bali Fab Fest mendapat sambutan hangat dari Pemprov Bali. Wayan Koster mengharapkan pelaksanaan Bali Fab Fest 2022 dapat berkontribusi terhadap pembangunan Bali, khususnya dalam mendukung Program Bali Smart Island sebagai bagian dari Program Transformasi Perekonomian Bali.

“Konsep Fab City yang mendorong tumbuh kembang ekonomi sirkular dengan semangat agar daerah dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, dengan memproduksi sendiri produk-produk yang dibutuhkan dengan dukungan teknologi canggih, sangat sejalan dengan visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ dan salah satu prinsip dalam Trisakti Bung Karno, yaitu berdikari secara ekonomi.

Dengan deklarasi Bali sebagai Fab Island, pulau ini menjadi bagian dari jaringan global teknologi, inovasi dan entrepreneurship guna memberdayakan masyarakat Bali sampai ke akar rumput.

Ia juga menyampaikan, dengan Bali menjadi Fab Island, sektor pariwisata di Bali akan dikembangkan atau diberdayakan dengan jenis pariwisata baru, yaitu pariwisata berbasis teknologi atau technology tourism

“Pariwisata berbasis teknologi ini akan berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi melalui penelitian, pengembangan, dan produksi bersama,” ucap Wayan Koster. (E02)