Titik Temu
Kolektibel, Marketplace NFT Indonesia dengan Pembayaran Rupiah
Editorial Cast | 02.10.2022

NFT atau non-fungible token tengah menjadi tren dunia, termasuk di Indonesia. Bagi yang belum tahu, NFT memungkinkan hasil karya seni digital dilekatkan dengan sebuah token sebagai label identitasnya. 

NFT menggunakan teknologi blockchain yang juga dipakai dalam aset kripto. Namun sesuai namanya, token yang dilekatkan pada NFT bersifat unik dan tidak dapat diganti, sehingga token tersebut bisa menjadi bukti kepemilikan sebuah aset digital. 

Perkembangan NFT juga tidak dapat dilepaskan dari marketplace sebagai platform jual belinya, karena transaksi NFT memang dilakukan melalui platform tersebut. Beberapa nama marketplace NFT yang populer di dunia adalah OpenSea, Rarible, Larva Lab, SuperRare, dan Mintable

Namun selain platform marketplace global, penggemar NFT di Indonesia sebenarnya sudah bisa membeli NFT dari marketplace dalam negeri. Salah satunya adalah Kolektibel yang hadir dengan tujuan mendekatkan NFT dengan masyarakat Indonesia. 

Kisah Kolektibel

Kolektibel dirintis oleh Pungkas Riandina dengan misi membawa adopsi NFT yang lebih cepat dan optimal oleh masyarakat Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendorong hal itu adalah menggunakan Rupiah sebagai mata uang untuk bertransaksi di platform ini. Itulah yang membedakan Kolektibel dari marketplace lainnya yang menggunakan mata uang kripto

Untuk memudahkan pembeli, platform Kolektibel juga sudah terintegrasi dengan instrumen pembayaran digital populer, seperti virtual account, dompet digital, kartu debit dan kartu kredit, serta pembayaran offline melalui gerai Alfamart atau Indomaret.  

Tidak hanya dari sisi pembayaran, Kolektibel juga berdiri di atas jaringan Vexanium untuk pencatatan kepemilikan NFT. Saat ini, Vexanium menjadi satu-satunya public blockchain asli Indonesia dengan entitas legal berbentuk yayasan, yakni Yayasan Vexanium Teknologi Nusantara

Menurut Pungkas, keputusan Kolektibel untuk menggunakan Vexanium tidak lepas dari hasil diskusi dengan komunitas yang terdiri dari para pebisnis, dosen, dan aktivis media sosial di industri blockchain. Dari situ, Kolektibel memandang Vexanium merupakan upaya eksperimental untuk penerapan teknologi blockchain yang lebih luas. 

Selain itu, Kolektibel dapat lebih mudah mengakses tim Vexanium karena seluruh timnya berada di Indonesia. Proses minting (proses mengubah file digital menjadi koleksi kripto atau aset digital pada sistem blockchain) di Vexanium pun disebut terbilang ekonomis dan real-time karena adopsinya belum masif secara global.

Sementara untuk koleksi yang ditawarkan di platformnya, Kolektibel tidak membuka akses bebas untuk kreator. Sebab, Kolektibel menerapkan konten terkurasi yang berasal dari pemilik kekayaan intelektual secara resmi dan memiliki reputasi baik. 

Nantinya, sebelum memasuk proses minting, pemilik kekayaan intelektual akan menyerahkan aset miliknya yang terdiri dari memorabilia, kaleidoskop, dan item digital lain. Setelah itu, aset digital tersebut akan dikemas ulang dengan narasi yang lebih menarik agar dapat dikoleksi oleh kolektor. 

Koleksi Kolektibel

Untuk koleksi perdana yang ditawarkan secara closed beta, Kolektibel bekerja sama dengan Indonesia Basketball League (IBL) sebagai pemiliki kekayaan intelektual pertama. Lewat kerja sama ini, IBL menyiapkan sejumlah video dokumentasi pertandingan yang dikurasi berdasarkan momentum penting dalam pertandingan. 

Setelahnya, momen tersebut akan dikemas ulang secara visual, lalu didaftarkan dalam blockchain smart contract. Tidak hanya IBL, Kolektibel juga akan menggandeng pemilik kekayaan intelektual lain, karena platform ini juga mengkurasi momen unik, terbaik, dan legendaris di bidang seni, budaya, dan gaya hidup. 

Bahkan di awal tahun ini, Kolektibel mengumumkan telah menggandeng grup musik Laleilmanino. Bersama trio yang digawangi Anindyo Baskoro (Nino), Ilham Ibrahim (Ilman), dan Arya Aditya Ramadhya (Lale), Kolektibel menghadirkan NFT yang bisa dikoleksi. Meski belum tersedia, Kolektibel sudah membukan pendaftaran waiting-list untuk koleksi ini di situs resminya. (E04)