Inggris Raya kian serius menjalankan komitmennya untuk mencapai target emisi nol yang direncanakan bisa tercapai pada 2050. Untuk mendukung rencana itu, lahirlah proyek Net Zero Teeside pada tahun lalu.
Proyek ini dikembangkan sejumlah perusahaan di Teeside, Inggris, dengan tujuan mengurangi karbon hasil produksi mereka lewat penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) atau teknologi penangkap karbon hasil industri.
“Hingga 10 juta ton karbon dioksida—setara dengan emisi penggunaan energi tahunan sekitar 3 juta rumah di Inggris—akan diangkut ke pantai, dan selanjutnya ke penyimpanan lepas pantai yang aman di penyimpanan karbon endurance di selatan North Sea,” demikian dikutip dari situs resmi Net Zero Teeside.
Teeside sendiri merupakan wilayah di utara Inggris yang dikenal dengan industrinya. Wilayah ini diperkirakan menyumbang sekitar 5,6% emisi karbon dari keseluruhan Inggris Raya. Karenanya kini, para pemilik bisnis bekerja sama untuk mendorong nol emisi yang ditargetkan Inggris Raya pada 2050.
Proyek Net Zero Teeside ini akan melakukan dekarbonisasi industri lokal dengan membangun sistem transportasi dan penyimpanan karbon dioksida hasil industri. Lalu, karbon dioksida tersebut akan dikompres dan disimpan di reservoir di bawah North Sea.
Adapun teknologi yang digunakan adalah CCUS, rangkaian teknologi yang digunakan untuk menghilangkan emisi karbon dioksida dan menyimpannya di dalam tanah, sehingga tidak dapat lepas ke atmosfer.
Seperti diketahui, karbon dioksida menjadi salah satu penyebab efek rumah kaca yang berkontribusi dalam perubahan iklim. Untuk itu, menghilangkan karbon dioksida sebagai bagian dari emisi produksi menjadi salah satu bagian penting menjaga alam dan industri.
Selain mendukung kehidupan yang lebih baik, infrastruktur yang dibangun dalam proyek ini nantinya juga akan mendorong investasi baru di wilayah yang bersangkutan, utamanya dari industri yang ingin menyimpan dan menggunakan karbon dioksida tersebut.
Selain itu, fasilitas cycle gas turbine yang dikombinasikan dengan teknologi penangkap karbon bisa menyediakan tenaga berkarbon rendah sebagai pelengkap sumber energi terbarukan, sekaligus dapat memicu investasi di bidang infrastruktur.
Selain di Inggris, Indonesia juga sebenarnya sudah mulai memanfaatkan teknologi CCUS. Pada 2017, Indonesia telah mendirikan National Center of Excellencarbone CCS (Carbon Capture and Storage)/CCUS (Carbon Capture Utilization and Storage) untuk pengembangan kapasitas nasional di bidang teknis, keselamatan, ekonomi, sosial, dan peraturan dari CCS/CCUS.
Di Indonesia, Proyek Percontohan CCUS telah dilakukan di Gundih, Jawa Tengah. Potensi total pengurangan CO2 dalam proyek percontohan ini diproyeksikan menjadi 2,92 juta ton selama 10 tahun. Studi lainnya juga sedang dikerjakan, mengingat masih banyak sumber daya penyimpanan geologi besar yang berpotensi sebagai lokasi CCUS di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. (E04)