Titik Temu
Metaverse Bakal Merevolusi Internet atau Cuma Hype Sesaat?
Editorial Cast | 12.30.2021

Istilah metaverse yang sedang ramai dibicarakan mungkin terdengar terlalu futuristik. Namun, melihat perkembangan teknologi menuju ke arah sana, sepertinya pantas jika metaverse digadang-gadang akan merevolusi Internet. Atau ini cuma hype sesaat?

Metaverse adalah dunia virtual tempat orang-orang dapat beraktivitas, berteman, mengunjungi tempat tertentu, membeli barang dan jasa, layaknya di kehidupan nyata. 

Di dunia ini, orang-orang menggunakan perangkat seperti virtual reality (VR) headset, kacamata augmented reality (AR), aplikasi smartphone, atau perangkat lainnya untuk menunjang aktivitas.

Yang bisa dilakukan di metaverse 

Dunia metaverse memungkinkan kita melakukan hal-hal seperti pergi ke konser virtual, melakukan perjalanan online, membuat atau melihat karya seni, dan mencoba pakaian digital untuk dibeli. 

Metaverse bisa menjadi sebuah terobosan untuk sistem kerja dari rumah atau work from home di tengah kondisi seperti pandemi COVID-19 saat ini. Gambarannya, alih-alih hanya bisa melihat rekan kerja di layar lewat video call atau video conference, di dunia metaverse karyawan bisa bergabung bersama di kantor secara virtual dalam bentuk hologram atau 3D.

Meski istilah ini menjadi populer sejak Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta Platforms Inc., atau disingkat Meta pada Oktober 2021, raksasa jejaring sosial ini mengatakan bahwa metaverse bukan produk tunggal yang hanya dapat dibangun oleh satu perusahaan. Sama seperti Internet, terlepas dari Facebook atau tidak, metaverse nantinya akan ada di mana-mana.

Facebook sendiri telah meluncurkan aplikasi virtual meeting room untuk perusahaannya yang disebut Horizon Workrooms yang dapat digunakan dengan perangkat virtual reality (VR) headset Oculus VR. Headset seharga USD300 lebih ini membuat pengalaman metaverse paling mutakhir di luar jangkauan orang-orang.

Menurut CEO Meta Mark Zuckerberg, banyak pengalaman metaverse yang akan hadir di sekitar kita untuk menciptakan kemampuan berteleportasi dari satu pengalaman ke pengalaman lainnya. Perusahaan-perusahaan teknologi harus mencari cara untuk bisa menghubungkan platform online mereka satu sama lain.

Dari Facebook, Microsoft, hingga Syahrini

Tak hanya Facebook yang getol menggarap dunia virtual di masa depan ini. Beberapa perusahaan teknologi besar seperti Microsoft dan pembuat chip Nvidia juga sudah membicarakan metaverse. 

Vice President Omniverse Platform Development NVIDIA Richard Keris mengatakan, ada banyak perusahaan yang membangun dunia dan lingkungan virtual di metaverse, sama dengan banyak perusahaan yang melakukan sesuatu di ranah online.

“Metaverse sangat penting untuk bisa diperluas, sehingga pengguna bisa berteleportasi ke dunia yang berbeda baik dari satu perusahaan atau perusahaan lain. Dengan cara yang sama, metaverse akan membuat pengguna Internet dapat berpindah dari satu halaman web ke halaman web lainnya,” ujarnya. 

Epic Games, perusahaan video game di balik game Fortnite yang populer, juga mengambil peran dan telah mengumpulkan USD1 miliar dari investor untuk membantu rencana jangka panjang mereka dalam membangun metaverse.

Pemain besar lainnya adalah platform game Roblox. Mereka telah menguraikan visinya mengenai metaverse sebagai tempat di mana orang-orang bisa berkumpul bersama untuk bekerja, bermain, bersosialisasi, belajar, dan berkreasi dalam wujud pengalaman 3D. 

Merek-merek seperti rumah mode Italia Gucci, juga melakukan kolaborasi dengan Roblox untuk menjual koleksi aksesoris khusus digital. Selain itu, merek minuman Coca-Cola dan produsen kosmetik Clinique turut menjual token digital sebagai batu loncatan menuju metaverse.

Tak ketinggalan, di Indonesia ada penyanyi Syahrini yang memberi kejutan dengan menjadi artis pertama Indonesia yang bergabung ke dunia metaverse. 

Belum lama ini, istri dari Reino Barack itu merilis avatar dirinya dan tiket konser di metaverse dalam bentuk token digital Non-Fungible Token (NFT). Tiket konser virtual Syahrini itu pun langsung ludes hanya dalam waktu beberapa jam sejak dirilis.

Patut diakui, metaverse saat ini menjadi hype tersendiri karena merangkul teknologi yang sangat futuristik. Namun di masa depan, metaverse mungkin akan menjadi sesuatu yang biasa kita pakai, sama seperti menggunakan Internet saat ini. Apakah metaverse akan benar-benar menjadi revolusi internet dan apakah kalian siap menghadapi dunia metaverse? (E03)