Perubahan iklim berdampak sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu Bumi tak hanya berdampak pada naiknya temperatur Bumi, tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia.
Contoh terbaru dari dampak perubahan iklim ditunjukkan oleh sebuah studi terbaru tentang wilayah Pegunungan Alpen menggunakan data satelit dari tahun 1984 hingga 2021. Berdasarkan tangkapan citra satelit, sebanyak 77% Pegunungan Alpen telah mengalami penghijauan, di mana daerah dengan vegetasi yang sebelumnya rendah tiba-tiba mengalami ledakan pertumbuhan tanaman.
Sementara tanaman baru mengambil sejumlah kecil karbon dari atmosfer melalui fotosintesis, para ilmuwan mengatakan penghijauan memiliki efek negatif yang jauh lebih besar pada perubahan iklim, karena lebih sedikit cahaya Matahari yang akan dipantulkan dari Bumi yang berarti suhu planet ini jadi lebih hangat.
Pegunungan Alpen diperkirakan akan mengalami pengurangan massa salju hingga 25% dalam 10-30 tahun ke depan, menurut laporan Intergovernmental Panel Climate Change’s 2019. Saat salju mencair, akan ada lebih banyak batu jatuh dan tanah longsor, yang dapat memiliki konsekuensi yang menghancurkan.
Bukan itu saja, seperti sudah disebutkan di awal, perubahan iklim bisa mengubah berbagai aspek alam dan kehidupan manusia. Berikut sejumlah dampak perubahan iklim:
1. Menurunnya kualitas dan kuantitas hutan
Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim, sebagai paru-paru Bumi, hutan merupakan produsen oksigen (O2). Selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.
2. Meningkatnya gas rumah kaca karena deforestasi
Pohon-pohon yang mati karena perubahan tata guna hutan, ataupun karena mengering dengan sendirinya akibat meningkatnya suhu dalam perubahan iklim, akan melepaskan karbondioksida. Selain itu, kematian pohon-pohon menyebabkan berkurangnya penyerap karbondioksida itu sendiri. Dengan demikian, karbondioksida dan gas rumah kaca lain akan meningkat drastis.
3. Berkurangnya area pertanian
Suhu yang terlalu panas, berkurangnya ketersediaan air, dan bencana alam yang disebabkan perubahan cuaca dapat merusak lahan pertanian.
4. Menurunnya produktivitas pertanian
Suhu yang terlalu panas dan berkurangnya ketersediaan air akan menghambat produktivitas pertanian. Perubahan iklim juga akan menyebabkan perubahan masa tanam dan panen ataupun menyebabkan munculnya hama dan wabah penyakit pada tanaman yang sebelumnya tidak ada.
5. Menurunnya kualitas dan kuantitas air
Curah hujan yang terlalu tinggi akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan peningkatan kadar klorin pada air bersih.
Pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan. Meski kenaikan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.
6. Perubahan habitat
Pemanasan suhu Bumi, kenaikan batas air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.
7. Punahnya spesies
Perubahan habitat akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida.
Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini, akan berdampak lebih besar lagi pada ekosistem dan rantai makanan.
8. Meningkatnya wabah penyakit
Kenaikan suhu dan curah hujan dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera dan demam berdarah. Hal ini disebabkan karena nyamuk pembawa virus-virus tersebut hidup dan berkembang biak pada cuaca yang panas dan lembab, di mana kondisi demikian akan secara umum disebabkan oleh perubahan iklim.
9. Tenggelamnya daerah pesisir dan pulau kecil
Peningkatan permukaan air laut menyebabkan bergesernya batas daratan di daerah pesisir yang kemudian menenggelamkan sebagian daerah pesisir ataupun pemukiman di daerah pesisir.
Kenaikan suhu Bumi juga menyebabkan mencairnya es pada dataran kutub-kutub Bumi, kemudian menyebabkan peningkatan permukaan air laut yang menenggelamkan pulau-pulau kecil.
10. Kasus kanker kulit, katarak dan penurunan daya tahan tubuh
Penipisan ozon menyebabkan peningkatan intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan Bumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh sehingga manusia menjadi rentan terhadap penyakit. Manusia juga menjadi lebih rentan terhadap asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung, dan stroke.
Melihat betapa mengerikan dampak dari perubahan iklim, penting bagi kita untuk melakukan pencegahan dan turut melestarikan lingkungan, mulai dari lingkungan terdekat di sekitar kita.
Beberapa hal yang dapat dilakukan misalnya, dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi dan beralih ke transportasi publik, menanam pohon, memilah sampah dan menerapkan 3R (reduce, reuse, recycle), serta menghemat penggunaan energi. (E03)