Titik Temu
7 Kebiasaan yang Bisa Kurangi Jejak Karbon, Gampang Banget! 
Editorial Cast | 06.30.2022

Digitalisasi seharusnya baik untuk lingkungan, karena lebih sedikit kertas yang digunakan di kantor misalnya, atau berbelanja bisa dilakukan tanpa pergi keluar rumah. Tapi, apa benar kebiasaan digital mengurangi jejak karbon? 

Nyatanya, aktivitas manusia sehari-hari tidak disadari sering menyumbang emisi karbon, termasuk aktivitas digital. Mulai dari mengirim dan menerima email, menonton streaming, rapat online, dan masih banyak lagi. Hal ini, lama kelamaan juga bisa berdampak pada iklim.

“Jika kita ingin mencapai target 1,5 derajat dari Paris Agreement (Perjanjian Iklim Paris), kita membutuhkan model ekonomi yang berbeda. Dan digitalisasi cukup memicu kesalahpahaman bahwa kita dapat terus berkembang. Tetapi fokusnya tidak harus pada peningkatan efisiensi. Kita membutuhkan penggunaan sumber daya yang lebih cerdas,” kata Tilman Santarius, Profesor Digitalisasi dan Transformasi Sosial-Ekologis di Technical University of Berlin (TU)

Dia telah meneliti digitalisasi dan keberlanjutan selama bertahun-tahun. Tilman berpendapat, digitalisasi bukanlah suatu keharusan, melainkan keberlanjutan adalah yang paling penting. 

Dia mencontohkan, keberadaan internet dan digitalisasi memungkinkan jaringan yang lebih besar dan dengan demikian proses bekerja dan kolaborasi bisa lebih efisien. Di sisi lain, 10% dari konsumsi listrik global sudah disebabkan oleh internet. 

Tak hanya itu, perangkat digital pun memunculkan masalah lain yang berdampak pada eksploitasi lingkungan. Misalnya, 10 miliar smartphone yang diproduksi di seluruh dunia sejak pengenalan iPhone pertama pada tahun 2007, mengkonsumsi sekitar 260 ribu ton aluminium.

“Apakah kita akan dapat bertahan hidup di planet ini di masa depan, tidak bergantung pada digitalisasi. Kita memutuskan itu melalui gaya hidup kita,” ujar Tilman.  

Tentu saja hal itu tidak bisa terjadi secara otomatis. Tujuan keberlanjutan harus menggunakan langkah-langkah politik aktif untuk membuat digitalisasi berguna untuk iklim. 

Mudah memulai gaya hidup digital yang baik

Tidak mudah mengukur dampak aktivitas digital kita, tapi kita bisa mengambil langkah untuk membantu menguranginya dengan cara-cara sederhana, seperti berikut ini: 

1. Download lebih baik ketimbang streaming

Streaming musik dan video bisa menyumbangkan jejak karbon digital. Dengan mengutamakan download dibandingkan streaming langsung, kalian hanya akan mengambil data sekali saja dari server

Menurut Click Clean Report dari Greenpeace, sejumlah layanan streaming punya kesadaran lebih baik terkait hal ini, dengan melakukan upaya pengurangan dampak dibandingkan layanan lainnya. 

2. Hapus email tak penting

Berdasarkan laporan Green Matters, email yang tidak dihapus dan disimpan di penyimpanan cloud menghabiskan banyak listrik. Dan sayangnya, di banyak tempat di dunia, listrik masih dihasilkan dengan bahan bakar fosil.

Data Eco2 Greetings menyebutkan, email yang disimpan selama satu tahun dapat menyumbang setara 136kg karbon dioksida yang membawa dampak yang sama dengan berkendara sejauh 322 kilometer dengan mobil bertenaga bensin.

Laporan ini juga menyebutkan, selama 2019 saja, ada 107 miliar email spam dikirim dan diterima. Jika setiap orang menghapus masing-masing 10 email tersebut, kita bisa menghemat 1.725 gigabyte ruang penyimpanan dan sekitar 55,2 juta kilowatt daya. Jadi, yuk kita hapus email yang tak penting!

3. Cermat melakukan pencarian

Ketika harus menggunakan mesin pencari, selalu ketik kata kunci secara benar dan akurat. Dengan demikian, apa yang ingin kalian cari langsung dapat kalian temukan, sehingga tidak perlu berulang-ulang melakukan pencarian. Ini pun bisa menghemat daya dan mengurangi jejak karbon digital.

4. Nonaktifkan pemutaran video otomatis

Memutar video membutuhkan lebih banyak energi. Oleh sebab itu, nonaktifkan pemutaran video secara otomatis pada gadget kalian. Tidak semua video butuh kita tonton kan?

5. Mematikan kamera saat rapat online

Menurut studi yang diterbitkan di Resources, Conservation & Recycling, mematikan kamera saat video call dapat mengurangi jejak karbon hingga 96%. Kita juga dapat mengurangi emisi karbon hingga 86% saat menonton streaming dengan kualitas standar, bukan high definition. Hmmm, bisa jadi alasan bagus nih buat yang malas oncam waktu rapat online nih! 

6. Tak perlu gonta-ganti gadget

Berbagai perangkat digital terus membanjiri pasaran, tapi itu tak berarti setiap kali ada gadget terbaru, kita mesti membeli dan punya gadget tersebut. 

Belilah sesuai kebutuhan. Selama perangkat digital kita masih berfungsi dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan, tak perlu cepat-cepat membeli produk terbaru. Dengan cara ini, kita tak cuma hemat uang, tetapi juga menghemat energi dan ikut menyelamatkan lingkungan. 

7. Tak perlu selalu online

Waktu kita tak perlu dihabiskan untuk selalu melakukan aktivitas online. Jika memang tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan, atau tidak ada hal penting yang perlu dilakukan secara online, sebaiknya istirahatkan atau matikan perangkat digital kita, termasuk saat kita tidur. 

Sejauh ini, masih banyak dari kita yang tidur, tapi tetap sengaja menyalakan gadget. Ingat, perangkat kita pun perlu istirahat agar tidak cepat rusak dan lebih tahan lama. 

Terlihat sepele? Ingat, hal-hal kecil yang kita lakukan dan menjadi kebiasaan bisa berdampak bagi lingkungan. Karenanya, yuk mulai terapkan gaya hidup digital yang baik untuk lingkungan, yang bisa menyelamatkan Bumi kita! (E03)