Teleskop luar angkasa James Webb berhasil mencuri perhatian publik belum lama ini. Pasalnya, teleskop baru yang melengkapi tugas teleskop Hubble ini mampu menangkap gambaran alam semesta dalam waktu enam bulan sejak meluncur.
Meski baru tahap pertama, hasil tangkapan Teleskop James Webb sukses memukau para penikmat astronomi maupun masyarakat awam. Foto alam semesta yang ditangkap teleskop ini jauh lebih jelas ketimbang gambar tangkapan teleskop pendahulunya.
Beberapa foto tangkapan Teleskop James Webb di antaranya, foto galaksi yang berada sangat jauh, bintang mati, dan sekumpulan galaksi yang dikenal dengan nama Stephan’s Quintet. Berbekal kemampuan ini, Teleskop James Webb disebut bisa memberikan gambaran bagi manusia mengenai terbentuknya alam semesta.
Salah satu foto tangkapan Teleskop James Webb yang menarik perhatian para ahli dikenal sebagai Webb’s First Deep Field. Foto ini menampilkan gugus galaksi bernama SMACS 0723 yang disebut sama seperti 4,6 miliar tahun lalu.
Menurut astronom dari University of Cambridge Matt Bothwell, Teleskop James Webb memiliki kemampuan untuk mengintip ke masa lalu dan melihat sekilas galaksi-galaksi termuda yang pernah terlihat di alam semesta. Kemampuan ini membuat teleskop tersebut sangat menarik.
“Ini adalah alat terbaik yang pernah dibuat umat manusia untuk belajar mengenai asal-usul kosmik kita—memahami bagaimana galaksi, bintang, planet, dan kehidupan terbentuk,” kata Bothwell. Menurutnya, langkah maju sebesar ini hanya terjadi beberapa kali tiap abad.
Dengan kemampuan yang dimiliki Teleskop James Webb saat ini, Matt yakin alat ini mampu mengungkapkan lebih banyak informasi dan wawasan tentang asal mula alam semesta, dan bisa membantu para ahli mempelajari galaksi secara lebih mendalam.
Selain mampu menangkap gambaran galaksi dan luar angkasa, spektograf Teleskop James Webb juga bisa mengungkap komposisi kimia dari sebuah galaksi. Masih merujuk pada gugus galaksi SMACS 0723, para ilmuwan menemukan adanya oksigen, hidrogen, dan neon di wilayah tersebut.
Penulis astronomi Colin Stuart menuturkan, spektroskopi merupakan salah satu alat penting bagi seorang astronom, dan dengan kemampuan yang dimiliki Teleskop James Webb, para peneliti bisa mendapatkan dan mempelajari spektrum galaksi yang lebih jauh dari sebelumnya.
Yang menarik, menurutnya, spektrum ini berhasil menunjukkan keberadaan hidrogen dan oksigen. Sebagai unsur utama pembentuk air, H2O tangkapan Teleskop James Webb dapat menunjukkan bahwa materi utama yang membentuk kehidupan ternyata sudah ada sejak 700 juta tahun lalu setelah Big Bang atau awal mula terjadinya alam semesta.
Gambaran lima galaksi yang dikenal Stephan’s Quintet juga terlihat kian jelas dari tangkapan Teleskop James Webb. Kelompok galaksi ini sudah ditemukan sejak 1877, tapi foto terbaru yang dihasilkan teleskop tersebut berhasil menampilkan detail yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Gambar tangkapan teleskop pendahulunya memang sudah menampilkan cahaya debu samar di antara sistem-sistem yang berinteraksi, termasuk puing-puing, hingga cahaya yang dipancarkan hidrogen dan jatuh ke lubang hitam dalam sebuah galaksi. Namun dengan Teleskop James Webb, para ilmuwan bisa melihat lebih banyak galaksi yang lebih kecil dan lebih jauh jaraknya.
Para peneliti juga memperkirakan teleskop ini bisa beroperasi hingga lebih dari 20 tahun mendatang. Dengan temuan dan hasil tangkapan yang dihasilkannya, para peneliti berharap Teleskop James Webb bisa menginspirasi astronom generasi selanjutnya dan menggiring ilmu pengetahuan ke era baru kosmologi. Sebab, dengan teleskop ini mereka akhirnya bisa melihat secara langsung galaksi dan planet. (E04)