NFT atau Non-Fungible Token tengah menjadi tren di dunia, termasuk di Indonesia. Tren NFT bahkan kini tidak hanya dinikmati para penikmat atau kolektor karya seni, tapi juga orang awam yang mulai tertarik mengoleksi karya seni digital. Begitu pula mereka yang ingin berinvestasi.
Perkembangan NFT di Indonesia juga ikut mendorong lahirnya platform atau komunitas NFT lokal. Salah satunya adalah Superlative Secret Society atau dikenal sebagai SuperlativeSS. Platform ini dibangun dari komunitas dengan akar rumput yang kuat untuk mendukung generasi seniman masa depan.
SuperlativeSS sebagai platform menawarkan sejumlah keuntungan bagi para anggotanya, seperti penawaran karya seni eksklusif, konten eksklusif di Metaverse Gallery, hingga merchandise eksklusif. Untuk para para seniman, mereka juga akan mendapatkan kepemilikan penuh atas karyanya di SuperlativeSS NFT, termasuk hak kreatif dan komersial.
Menurut CEO & Founder SuperlativeSS Prasetyo Budiman, komunitas ini didirikan oleh empat orang yang seluruhnya anak muda Indonesia, mulai dari artist, pengembang program hingga manajer komunitas.
Meski baru berdiri beberapa bulan, komunitas ini telah berhasil tumbuh dengan pesat. Hal itu bisa dilihat dari jumlah pengikutnya di Twitter yang kini sudah lebih dari 36 ribu. Sementara di aplikasi Discord, ada sekitar 67 ribu anggota yang sudah bergabung. Namun untuk saat ini, kebanyakan kolektor dalam komunitas ini masih berasal dari luar negeri.
Prasetyo menuturkan, SuperlativeSS ingin hadir sebagai katalis seniman di Indonesia agar lebih dikenal dan dihargai. Terlebih, menurutnya, Indonesia memiliiki potensi besar dalam menghasilkan karya seni yang diakui, bahkan dilirik pasar mancanegara.
Sebagai salah satu bentuk keseriusan tersebut, SuperlativeSS pun membuka galeri NFT pertama di Legian, Bali. Ini menjadi kali pertama galeri fisik NFT ada di Tanah Air. Galeri bernama Superlative Gallery ini dirancang untuk mewadahi para seniman maupun kolektor NFT di seluruh dunia.
Melalui galeri ini pula, SuperlativeSS ingin agar para pegiat di komunitasnya dapat saling berbagi informasi dan edukasi mengenai cara kerja NFT, terutama untuk seniman lokal di Indonesia. Selain itu, Superlative Gallery diharapkan bisa ikut berkontribusi dalam memajukan industri kreatif digital sekaligus mendorong kembali sektor pariwisata lokal lewat hasil karya seniman lokal.
Pemilihan galeri SuperlativeSS di Bali juga bukannya tanpa alasan. Pulau Dewata dinilai sebagai salah satu tempat terindah di dunia, dengan pemandangan alam dan budayanya yang menakjubkan. Bali juga mampu menawarkan beragam kegiatan untuk semua orang, baik aktivitas alam atau sekadar menikmati kuliner setempat, sehingga galeri ini disebut akan cocok melengkapi pengalaman tersebut.
Sebagai bagian dari pembukaan galeri pertamanya di Bali, SuperlativeSS menggelar sejumlah program yang digelar mulai 11 hingga 16 Desember 2021. Namun tidak hanya di Indonesia, SuperlativeSS juga berencana untuk memperkenalkan komunitas ini kepada audiens yang lebih luas.
Hal itu dilakukan dengan menampilkan native ads karya asli seniman Indonesia di Times Square, New York, Amerika Serikat pada 9-16 Januari 2022. Iklan tersebut ditampilkan dengan durasi tayang selama 1,35 menit.
Tidak hanya itu. SuperlativeSS juga memperkenalkan koleksi NFT terbaru seri kedua, yakni REPUS. HIngga saat ini, SuperlativeSS menyebut sudah berhasil menjual 11.110 avatar karya seni koleksi pertamanya hanya dalam kurun waktu dua menit.
Capaian itu membuat harga per gambar NFT yang dijual SuperlativeSS menembus angka 0,24 ETH atau sekitar Rp11,4 juta. Namun, selain membantu penjualan NFT, SuperlativeSS mengatakan tidak meninggalkan kegiatan sosial, karena komunitas ini memang sudah memiliki roadmap CSR. SuperlativeSS diketahui telah menyalurkan lebih dari 65.000 paket makanan melalui World Food Program (WFP) di sekitar wilayah Afrika. Jumlah donasi yang terkumpul dalam program donasi ini disebut mencapai Rp770 juta. (E04)