Titik Temu
Serba-serbi Sampah yang Bikin Resah 
Editorial Cast | 05.12.2022

Dalam aktivitas sehari-hari, tidak mungkin manusia tidak menghasilkan sampah. Bermacam sampah dihasilkan dari aktivitas kita, mulai dari sampah organik seperti sisa sayur yang tidak dimasak dan kulit buah, hingga sampah anorganik seperti plastik, wadah produk, dan kardus. Jika tidak dikelola dengan semestinya, sampah-sampah ini membuat resah karena bisa berdampak pada lingkungan dan sosial. 

Oleh sebab itu, diperlukan proses daur ulang agar sampah tidak terus menumpuk. Sampah padat, baik dari bahan organik maupun anorganik, disebut juga sebagai limbah. Limbah merupakan buangan yang dihasilkan dari proses produksi, baik oleh industri maupun domestik atau rumah tangga. Biasanya limbah tidak diinginkan karena dinilai tidak memiliki nilai ekonomis, sehingga sudah pasti akan dibuang. Tetapi sebenarnya, limbah bisa didaur ulang (recycle) atau dimanfaatkan ulang (reuse) loh!

Fakta menarik daur ulang

Daur ulang adalah cara mudah untuk melindungi lingkungan kita dan memastikan kesejahteraan penghuni Bumi untuk generasi mendatang. Berikut ini beberapa fakta menarik tentang daur ulang: 

  • Jumlah timbunan sampah Indonesia secara nasional (terdiri dari 200 Kabupaten/Kota) sebesar 21,53 juta ton pada 2021, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 
  • KLHK mencatat, dari total timbunan sampah nasional yang dihasilkan di 2021, sebanyak 66,51% sampah berhasil dikelola, sedangkan 33,49% sampah lainnya masih belum terkelola.
  • Sebanyak 28,3% dari total sampah merupakan sampah sisa makanan pada 2021. Sampah sisa makanan menjadi komposisi sampah terbanyak di Indonesia. Ini tidak hanya terjadi pada tahun 2021, tapi juga beberapa tahun sebelumnya.
  • Sampah plastik berada di urutan kedua terbanyak di Indonesia dengan proporsi sebesar 15,73%. Sebanyak 12,75% sampah berupa kayu atau rating. Kemudian 12,36% sampah merupakan kertas atau karton. Sampah berupa logam mencapai 6,86%. Selanjutnya ada 6,57% berupa sampah kain. Ada juga jenis sampah berupa kaca dan karet atau kulit dengan proporsi masing-masing 6,46% dan 3,49%. Sementara 7,48% sampah berupa jenis lainnya.
  • Wadah plastik daur ulang tak hanya dapat digunakan untuk membuat wadah plastik baru, tetapi juga bisa dipakai untuk membuat barang-barang lain seperti kotak ponsel, peralatan bermain, pakaian, dan karpet.
  • Kotak karton dapat didaur ulang setidaknya tujuh kali dan dapat digunakan untuk membuat kotak kemasan baru dan bahkan furnitur.
  • Satu metrik ton sampah elektronik dari komputer pribadi mengandung lebih banyak emas daripada yang diperoleh dari 17 ton bijih emas.
  • Mendaur ulang satu ton aluminium setara dengan menghemat 14.000 kWh energi, 39,6 barel (1.663 galon) minyak, 237,6 juta Btu energi, dan 10 yard kubik ruang tempat pembuangan akhir (TPA).
  • Daur ulang karton akan menghemat energi 390 kWh, 1,1 barel (46 galon) minyak, dan 6,6 juta Btu energi.
  • Satu ton kaca yang didaur ulang sama dengan menghemat 42 kWh energi, 0,12 barel atau 5 galon minyak, 714.286 Btu energi, 2 meter kubik ruang TPA, dan 7,5 pon polutan udara dari pelepasan.
  • Mendaur ulang satu ton kertas setara dengan menghemat 4.100 kWh energi, 9 barel (380 galon) minyak, 54 juta Btu energi, 3,3 meter kubik ruang TPA60 pon polutan udara yang dilepaskan, 7.000 galon air, dan 17 pohon.
  • Satu ton plastik yang didaur ulang setara dengan menghemat 5.774 kWh energi, 16,3 barel (685 galon) minyak, 98 juta Btu energi, dan 30 yard kubik ruang TPA.
  • Mendaur ulang satu ton baja sama dengan menghemat 642 kWh energi, 1,8 barel atau 76 galon minyak, 10,9 juta Btu energi, dan menghemat 4 meter kubik ruang TPA. 

Tips daur ulang

Salah satu hal terpenting yang dapat kita lakukan sebagai individu untuk membersihkan lingkungan adalah memulai kebiasaan daur ulang. 

Mengingat populasi terus bertambah dan lebih banyak sampah dihasilkan, pada akhirnya manusia akan kehabisan tempat untuk membuang sampah. Itulah mengapa daur ulang menjadi penting. Yuk, mulai kebiasaan daur ulang sampah dari diri sendiri dengan tips-tips berikut ini:

  • Gunakan tas belanja yang bisa digunakan lagi.
  • Kurangi jumlah sampah yang kita hasilkan dengan membeli produk atau kemasan yang dapat didaur ulang.
  • Bila memungkinkan, hindari penggunaan gelas sekali pakai atau peralatan sekali pakai lainnya.
  • Gunakan gelas atau botol yang dapat digunakan kembali untuk minuman saat bepergian.
  • Hindari penggunaan sedotan plastik. Sebaiknya selalu bawa sedotan logam yang dapat digunakan kembali.
  • Kurangi penggunaan kertas, misalnya dengan berlangganan majalah favorit yang dapat dibaca di tablet atau komputer. Lagipula, berlangganan secara digital sering kali lebih murah ketimbang versi cetak.
  • Mulai dari pemilahan sampah di rumah, dalam kelompok organik dan anorganik.
  • Ubah sampah makanan jadi kompos.
  • Sebelum membeli sesuatu yang baru, pertimbangkan untuk membeli secondhand item yang dapat menghemat banyak uang dan menyelamatkan barang agar tidak berakhir di tempat pembuangan sampah. 

Jadi tunggu apa lagi? Mari kita buat perubahan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, mulai dari lingkungan terdekat kita sendiri! (E03)