Gelaran Bali FAB Fest 2022 yang akan diadakan pada 12-22 Oktober 2022 menjadi salah satu ajang yang dinantikan oleh para maker dan pegiat fabrikasi digital. Betapa tidak, kegiatan ini akan menghadirkan sejumlah program menarik, yang menjadi bagian dari The 17th Fab Lab Conference dan Fab City Summit 2022.
Bali FAB Fest 2022 juga menjadi wadah bagi para maker dan pegiat fabrikasi digital untuk membahas lebih jauh mengenai fabrikasi digital, mulai dari sisi teknis, ekonomi, dampak sosial, termasuk potensi masa depannya. Para peserta juga dapat memperluas relasi sekaligus berkolaborasi lewat program yang ditawarkan dalam event ini.
Founding Partner dan Director Fab City Foundation Tomas Diez menuturkan, ajang Bali FAB Fest tahun ini mengangkat tema inti “Designing Emergent Realities”. Tema ini dipilih mengingat ada banyak permasalahan yang dihadapi dunia saat ini, seperti pandemi, konflik internasional, hingga tantangan supply chain, disrupsi teknologi, yang semuanya membawa perubahan bagi masyarakat.
“Kami percaya teknologi digital tidak hanya terbatas di layar. Apa yang kami sajikan dalam event ini adalah menghubungkan dengan lebih mudah dunia digital dengan dunia fisik,” kata Tomas dalam webinar Bali FAB Fest Briefing, 16 Agustus lalu.
Tomas menuturkan, fabrikasi digital akan menciptakan disrupsi yang lebih besar di masa depan, jika dibandingkan dengan internet dan komputer saat ini. Karenanya, Bali Fab Fest 2022 bisa menjadi sarana untuk melihat kesempatan tersebut lewat beragam program yang diadakan.
“Kami ingin melihat orang mengambil inisiatif, menjadi pionir untuk membuka kesempatan lebih besar bagi inovasi, kolaborasi, belajar untuk terhubung dengan orang lain, dan tentu saja untuk dikenal. Jadi, kami percaya ini kesempatan untuk mengembangkan ekosistem lokal, inovasi, terutama inovasi terbuka,” tuturnya.
Yang menarik, dalam kegiatan ini, Tomas menyebut akan membangun sebuah Fab Lab yang menyediakan akses untuk mesin dan mesin purwarupa untuk mendukung sejumlah kegiatan dalam Bali FAB Fest, seperti workshop, panel diskusi, hingga sesi pelatihan.
Menurut Tomas, kegiatan ini akan digelar sangat intens dengan pembahasan yang mendalam. Selain mengikuti workshop atau diskusi panel, para peserta juga bisa berinteraksi dengan masyarakat Bali untuk mengetahui masalah lokal yang mereka hadapi.
“Kami juga akan menyediakan semua hal yang dibutuhkan oleh peserta untuk mendukung workshop, mulai dari mesin, material, hingga ruangan untuk menggelar workshop tersebut. Peserta juga bisa mengajukan aktivitas yang diharapkan,” tutur Tomas. Ia berharap peserta bisa berpartisipasi dengan aktif dan menjadi bagian dalam event ini.
Salah satu hal menarik yang akan hadir dalam Bali FAB Fest 2022 adalah Fab Island Challenge. Tomas menjelaskan, Fab Island Challenge merupakan aktivitas unik yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Lewat program ini, para peserta Bali FAB Fest akan diajak untuk berkolaborasi menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Bali dan Indonesia.
Melalui program ini, para maker, inovator, termasuk desainer di Asia Tenggara yang memiliki ide dan berkontribusi dalam Fab Island Challenge ini berkesempatan untuk mendapatkan hibah untuk membantu membiayai pengembangan proyek mereka.
Para pembicara yang hadir dalam event ini merupakan ahli teknologi di bidangnya masing-masing dan sudah diakui secara global, seperti Director MIT Center for Bits and Atoms MIT Neil Gershenfeld, President & CEO The Fab Foundation Sherry Lassiter, hingga Chairman of The Habibie Center sekaligus Co-founder CAST Foundation, Ilham Habibie.
Bali FAB Fest 2022 terbuka bagi siapa saja, termasuk para inovator, ahli teknologi, spesialis, juga generalis. Di acara ini, peserta dapat memperluas relasi, berkolaborasi menciptakan beragam hal keren, dan ikut terlibat dengan dunia fabrikasi digital.
Tertarik untuk ikut serta? Kalian bisa memesan tiketnya di situs resminya yang beralamat di bali.fabevent.org. Sampai jumpa di Balil FAB Fest 2022! (E04)