Titik Temu
Seniman Muda Indonesia yang Karyanya Bikin Bangga (Bagian 2)
Editorial Cast | 10.17.2022

Banyak anak muda Indonesia yang berkarya dalam senyap. Tak banyak bicara, tahu-tahu karya mereka bersuara dengan sendirinya. Di artikel sebelumnya, kita sudah berkenalan dengan tiga seniman, talenta muda Indonesia yang karyanya berhasil menarik perhatian dunia. 

Sekarang, mari kita perkenalan dengan empat talenta istimewa lainnya, anak-anak muda yang punya karya-karya visual yang keren. Mereka adalah Roby Dwi Antono, Naufal Abshar, Muklay, dan Laksamana Ryo. Yuk, kita bahas satu per satu.

Roby Dwi Antono

Menggambar sudah menjadi hobi Roby Dwi Antono sejak kecil. Kesukaan terhadap menggambar ini di kemudian hari mengantarkannya menjadi salah seorang seniman lukis Indonesia. Kelahiran Yogyakarta, 31 Oktober 1990 ini, dikenal lewat karya-karyanya yang menggabungkan gaya Renaisans dengan surealisme pop. 

Lulus dari jurusan Desain Grafis di Sekolah Menengah Kejuruan Grafika Banyumanik, Jawa Tengah, ia bekerja di sebuah perusahaan Yogyakarta sebagai desainer grafis. Di sini, Roby mulai mengeksplorasi penciptaan menggunakan komputer, lalu merambah karya lukisan di atas kanvas. 

“Pilu Lalu” adalah pameran tunggal pertamanya yang diselenggarakan pada tahun 2012 di Tirana Art House. Setelah pameran tunggal ini, Roby memutuskan untuk bekerja full-time sebagai seniman.

Selain berbagai pameran tunggal yang ia selenggarakan, karya Roby juga hadir di pameran mancanegara seperti Art Stage Singapore (Januari 2017), Art Fair Philippines (Februari 2017), Thinkspace Los Angeles (Februari 2020), dan Unit London (Desember 2020). Salah satu karyanya juga digunakan sebagai sampul album band asal Denmark, Sleep Party People

Naufal Abshar

Naufal Abshar adalah seniman muda asal Bandung yang menjadi pemenang grafis desain album terbaik di ajang Anugerah Musik Indonesia 2019 (AMI Awards 2019). Ia juga berkolaborasi bareng Kunto Aji dalam album Mantra-Mantra dan dinilai sukses.

Menjadi seniman adalah impiannya sejak usia sekolah. Hal ini bermula ketika Naufal yang waktu itu baru tamat SMA, berkunjung ke sebuah pameran. Ada satu lukisan yang menarik perhatiannya, yaitu lukisan kunci kecil berwarna merah di tengah kanvas besar. Ia sempat heran, kenapa lukisan sederhana bisa masuk pameran.

Kemudian pikirannya menjawab bahwa seni lukis tidak mengenal batasan. Kelahiran 1993 ini meyakini karya mewakili banyak gagasan dan makna. Lukisan sederhana ini membulatkan tekadnya menekuni seni lukis.

Naufal kini dikenal melalui karyanya yang menggabungkan lukisan dengan kata-kata. Salah satu yang paling khas adalah kegemarannya memasukkan kata “haha” dalam lukisannya. Menurutnya, itu adalah salah satu cara mengajak orang tertawa di antara kesibukan dalam keseharian

Lulusan LASALLE College of the Arts dan Goldsmith University di London ini pernah menggelar sekitar 50 pameran kelompok dan tiga pameran tunggal. Karya Naufal juga telah dimiliki kolektor asal Spanyol, Prancis, Singapura, sampai Afrika Selatan. 

Salah satu karya Muklay (muklaywork.com)

Muklay

Nama aslinya Muchlis Fachri, tapi ia lebih dikenal dengan panggilan Muklay. Ia adalah seorang seniman visual asal Jakarta. Karya-karyanya punya ciri khas penuh warna terang. 

Karakter eksentrik dari karya-karya Muklay juga sudah dikenal lewat berbagai pameran seni dan kolaborasi bersama brand-brand kenamaan lokal maupun internasional seperti Starbucks, League, Cotton Ink, Uniqlo, Xiaomi Indonesia, Dufan, Daihatsu, Filosofi Kopi, Gramedia, Eatlah, Daily Box, Coach, sampai Digimap.

Berkarir sejak 2010 sebagai seniman visual, lulusan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini sudah langganan menerima penghargaan seperti Juara 3 Indonesia Art Awards 2015, predikat karya seni terbaik di Nalar Sensasi Seni 2015 Galeri Nasional Indonesia, dan dinobatkan sebagai salah satu profil Forbes Indonesia 30 under 30 tahun 2020.

Muklay mengaku menekuni profesi ini dengan tetap berkarya dan mengalir begitu saja. Jika ditanya apa rahasia kesuksesan karirnya, ia akan menjawab kenyamanan dalam berkarya merupakan salah satu kunci suksesnya dalam berkarier. 

Laksamana Ryo

Ryo Laksamana atau lebih dikenal dengan panggilan Ryol, adalah seniman Indonesia yang memadukan kecintaannya pada anime untuk menciptakan lukisan surealis pop. Ryol kerap menggunakan karyanya untuk mengkritik berbagai topik, mulai dari struktur patriarki masyarakat hingga peran gender modern.

Berasal dari Banyuwangi di Jawa Timur, anak muda kelahiran 1993 ini adalah lulusan dari Institut Seni Indonesia yang bergengsi di Yogyakarta. Karirnya sudah dimulai jauh lebih awal ketika ia masih mahasiswa. 

Dalam beberapa tahun terakhir, karya-karyanya cukup luas dipamerkan dalam maupun luar negeri, antara lain Art Stage Singapore (2017), Art Expo Malaysia (2019), AArt Citizen Art Shanghai (2019), hingga WHAAAAAT’S Studio Opening, Taiwan (2020). (E03)