Titik Temu
Sebesar Apa Peran Makers Mengantisipasi Pandemi di Masa Depan?
Editorial Cast | 07.08.2022

Pandemi COVID-19 yang dimulai lebih dari dua tahun lalu menunjukkan adanya kerapuhan sistem yang dimiliki manusia saat ini. Salah satu yang paling terlihat adalah, ketersediaan perlengkapan medis yang ternyata belum siap memenuhi kebutuhan manusia dalam keadaan darurat, seperti pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini. 

Akibatnya, di awal terjadinya pandemi sempat terjadi kelangkaan peralatan medis yang berdampak pula pada penanganan kesehatan di sejumlah negara. Kondisi ini sekilas memperlihatkan ketidaksiapan lembaga kesehatan akan kemungkinan terjadinya pandemi. Namun di sisi lain, kondisi ini melahirkan para kreator atau makers yang ikut berjibaku membantu penanganan pandemi di setiap negara. 

Hal itu diungkapkan oleh Leith Greenslade dari Every Breath Counts Coalition dalam sebuah sesi podcast. Menurutnya, gerakan para makers yang berlangsung sejak awal pandemi menunjukkan usaha luar biasa untuk ikut membantu penanganan pandemi, meski mereka hadir secara terpisah-pisah. 

“Saya sangat percaya kita akan mampu melakukan (penanganan) jauh lebih baik ketika memiliki gerakan makers yang terorganisir secara global di setiap negara yang terkena dampak pandemi,” tutur Greenslade. 

Menurutnya, keterlibatan para makers dalam sistem nasional diperlukan untuk meningkatkan kesiapan dan respons menghadapi kemungkinan terjadinya pandemi lagi di masa depan. 

Aksi para makers di tengah pandemi

Aksi para makers atau kreator yang membantu di awal pandemi diamini oleh Robert Read,  Founder Public Invention, komunitas yang mendorong kolaborasi antara para makers, ahli teknologi, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide mereka. 

Menurut Read, kolaborasi para makers untuk membantu di awal pandemi bisa dilihat, tapi tidak terorganisir, sehingga energi yang ada tidak dapat digunakan secara efisien. 

Di samping itu, banyak dari para makers tersebut tidak mengetahui standar atau persyaratan peralatan kesehatan yang dibutuhkan ketika itu. Sebabnya, tidak ada akses informasi yang terbuka dan bisa dibagikan ke banyak pihak. Salah satunya adalah mengenai persyaratan respirator yang layak pakai. Padahal, respirator merupakan alat kesehatan yang amat penting bagi para tenaga kesehatan saat pandemi. 

Bersama para makers, Read lantas berencana menghadirkan perpustakaan open source yang berisi informasi mengenai perangkat medis umum. Di perpustakaan tersebut, informasi mengenai desain yang sudah diuji coba dan berhasil dapat diakses secara transparan. 

Tetap ada batas dan aturan

Meski informasi mengenai desain dan persyaratan perlengkapan medis terbuka untuk diakses, tapi itu tidak berarti semua orang bisa membuat perlengkapan medis sendiri, lalu memasarkannya. Dalam hal ini, proses tersebut tetap perlu diawasi oleh otoritas kesehatan setempat, dan produksinya diserahkan pada perusahaan yang sudah berpengalaman melakukannya. 

“Krisis serupa (pandemi) mungkin saja terjadi di masa depan. Apa yang kami lakukan adalah mendemokratisasi keseluruhan bisnis ini, sehingga perusahaan lokal yang belum terpengaruh pada supply chain rapuh yang sama dan memilik rantai pasokan sendiri dapat melakukan hal berbeda, seperti membuat perlengkapan medis jika diperlukan,” tutur Read. 

Ia menambahkan, cara tradisional dalam membuat perlengkapan medis berfungsi baik jika jumlah permintaan stabil. Namun hal tersebut tak bisa diterapkan dalam kondisi krisis seperti pandemi global yang menciptakan tingginya permintaan dan sulitnya memenuhi kebutuhan akan alat kesehatan. 

Peran makers di masa depan

Dari pengalaman yang ada, kita bisa melihat bahwa para makers sebenarnya hadir di banyak tempat dan perlu didukung dengan struktur untuk berkembang, seperti koneksi pembiayaan yang tepat. Mereka juga bisa mulai mengidentifikasi dan melihat apa yang dibutuhkan oleh komunitas masing-masing untuk menjalankan proyek guna mengatasi krisis global dan menyelamatkan nyawa. 

Untuk mengantisipasi terjadinya pandemi lagi di masa depan, diperlukan struktur baru dengan cara pandang baru dalam bekerja bersama dalam kolaborasi antar-makers untuk membuat perubahan yang transformatif. (E04)