Sampah kertas merupakan salah salah penyumbang sampah dengan jumlah yang besar, dan belum seluruhnya telah dikelola dengan baik.
Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2020, Indonesia menghasilkan 34,5 juta ton sampah per tahunnya, dan 12 persen di antaranya merupakan sampah kertas atau karton. Namun dari angka tersebut, 43% di antaranya belum terkelola dengan baik dan menjadi limbah yang merusak lingkungan.
Karena itu, upaya daur ulang limbah kertas dan memanfaatkannya menjadi benda yang lebih berguna mulai banyak dilakukan di Indonesia, baik oleh perusahaan, UMKM, maupun perorangan.
Salah satu yang tergerak untuk melakukan inisiatif daul ulang sampah kertas adalah Afifah Luthfiya Hanum, lulusan Teknik Lingkungan Universitas Indonesia yang mendirikan Rubah Kertas. Rubah Kertas berdiri pada 2018 sebagai sebuah unit usaha yang fokus pada daur ulang kertas bekas.
Berawal dari kegelisahannya ketika menemukan tumpukan kertas di kamarnya ketika kuliah, Afifah terinspirasi untuk mendaur ulang sampah tersebut menjadi produk baru yang memiliki nilai ekonomi. Lewat Rubah Kertas, ia berharap bisa membantu mengurangi timbunan sampah kertas di Jakarta.
Rubah Kertas telah membuat sekitar 10 jenis produk dari kertas daur ulang, mulai dari kartu nama, undangan, label tag, flyer, hingga poster. Adapun bahan daur ulang dalam proses produksinya berasal dari donasi dari perkantoran atau masyarakat umum. Dalam kegiatannya, mereka juga banyak memanfaatkan Rubah Kertas sebagai sarana edukasi lingkungan. Misalnya dengan melakukan kampenye untuk mengurangi penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari.
Selain Afifah, ada pula Juni Setiawan, pemuda asal Bantul, Yogyakarta, yang merintis usaha olahan limbah kertas bernama Haimuna Packaging. Produk olahan kertas daur ulang yang mereka buat mulai dari boks kado, sampul notebook, notebook dengan beragam desain dan ukuran, hingga souvenir pernikahan.
Selain itu, Juni dan sepupunya juga kerap memberikan pelatihan ke berbagai forum. Lewat pelatihan tersebut, mereka mengajarkan cara mengolah limbah kertas di sekolah, kampus, lembaga pemerintah, hingga perusahaan swasta.
Mulyani, pemilik Gawekoe Art di Jakarta, juga melakukan hal serupa sejak beberapa tahun lalu. Bedanya, Mulyani memanfaatkan limbah kertas koran untuk dijadikan kerajinan tangan. Namun tidak hanya membuat kerajinan tangan, ia pun memberikan pelatihan bagi orang-orang di sekitarnya agar bisa melakukan hal serupa.
Awalnya, Mulyani sempat membuat kreasi kerajinan tangan dari limbah plastik. Baru kemudian ia merambah limbah kertas karena lebih mudah dipelajari dan tidak membutuhkan keahlian khusus, sehingga bisa diajarkan ke lebih banyak orang.
Setelah mendengar kisah di atas, manfaat dari olahan kertas daur ulang ternyata begitu banyak. Namun harus diakui, tidak semua orang bisa atau cukup telaten untuk mendaur ulang kertas.
Bagi kalian yang mungkin belum bisa melakukan daur ulang kertas, tapi masih ingin memanfaatkannya untuk kebutuhan sehari-hari, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan. Hanya perlu diingat, cacah dahulu kertas bekas sebelum dimanfaatkan menjadi beberapa hal di bawah ini.
1. Buat jadi kompos
Cacahan kertas bisa menjadi tambahan yang baik untuk kompos. Sebab, kertas kaya akan karbon dan dapat membantu proses pengomposan dan membuat tanah lebih subur.
2. Pakai untuk tumbuhkan bibit
Cacahan kertas juga bisa dimanfaatkan sebagai media tanam untuk bibit baru. Kertas yang kaya karbon bisa membuat bibit tumbuh dengan mudah menjadi tanaman.
3. Proyek seni
Sama seperti yang dilakukan Mulyani, kita bisa memanfaatkan cacahan kertas sebagai bahan kerajinan tangan. Berbekal informasi yang didapatkan di internet atau buku, kita bisa membuat limbah kertas menjadi barang artistik yang bermanfaat.
4. Pengaman kemasan
Meski sederhana, cacahan kertas yang ringan dan halus bisa menjadi salah satu opsi menggantikan plastik atau styrofoam sebagai pengaman paket ketika kamu ingin mengirimkan barang yang rentan pecah.
Hal-hal di atas mudah untuk diaplikasikan, bukan? Sekarang, mari kita mulai kurangi sampah dengan mengurangi penggunaan kertas dan memanfaatkan kertas bekas secara maksimal. (E04)