Titik Temu
NFT dan Pemanfaatannya di Masa Depan
Editorial Cast | 10.10.2022

Sejak muncul tren Ghozali Everyday, NFT dengan cepat menarik perhatian publik di Indonesia. Banyak orang berlomba-lomba ikut membeli NFT sebagai bagian dari investasi, dan tidak sedikit pula yang ingin mengulang kesuksesan Ghozali dengan membuat NFT sendiri. 

Meski sudah ramai dibicarakan dalam beberapa bulan terakhir, istilah NFT memang belum diketahui banyak orang. Bagi kamu yang belum mengetahuinya, NFT atau non-fungible token merupakan teknologi berbasis blockchain yang kini kebanyakan dipakai pada karya seni. 

Pada NFT, sebuah token yang dilekatkan pada sebuah karya seni bersifat unik dan tidak terganti. Token ini pun bisa menjadi bukti kepemilikan digital, termasuk menyimpan informasi mengenai pembuatnya, sehingga tidak bisa diduplikasi atau dipalsukan. 

Berbekal teknologi blockchain pula, pembeli dapat melacak kepemilikan sebuah NFT hingga ke pembuatnya. Sebab, teknologi ini mencegah karya seni digital disalin berulang kali dan dibagikan pada orang lain, sehingga NFT menjamin kepemilikan asli sebuah karya seni.

Fungsi NFT bagi kreator

Dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2022 yang disiarkan melalui Youtube, CMO Tokocrypto Nanda Ivens menuturkan, dengan kemampuannya, NFT juga bisa berperan sebagai royalti atau hak cipta bagi seniman maupun artis penciptanya. Dengan NFT yang dilekatkan, token pada sebuah karya seni bisa terus dilacak keberadaannya. Hal ini berbeda dengan penjualan karya seni yang dilakukan secara tradisional. 

Nanda mencontohkan, apabila sebuah karya seni konvensional seperti lukisan di galeri dibeli oleh seseorang, lalu orang tersebut menjual lukisan itu kembali, sang artis tidak akan mendapatkan keuntungan dari penjualan tersebut. 

“Tapi kalau di NFT itu digital asset, kreatornya akan dapat terus secara royalti. Ini sesuatu yang mungkin menjadi unique selling proposition dari NFT itu sendiri. Orang sekarang kan sudah mengarah ke everything digital, kepemilikan digital itu sudah hal biasa,” Nanda menjelaskan. 

Tren NFT di masa depan

Meski saat ini NFT lekat dengan karya seni, tren NFT di masa depan akan banyak berkembang. Setelah banyak didorong oleh kreator, artis, juga pelukis, NFT ke depannya juga akan banyak dimanfaatkan untuk berbagai proyek. 

“Sebagai contoh, NFT bisa digunakan untuk menjual karakter terbatas, seperti 10.000 karakter yang nantinya bisa dikembangkan untuk ekosistem gaming, NFT gaming, termasuk metaverse,” tutur Nanda. 

Namun selain kedua hal itu, ia juga menyorot utilitas atau kegunaan NFT yang kian besar di masa depan. Menurut Nanda, NFT bisa berperan layaknya bukti keanggotaan dari–misalnya–sebuah golf club atau beach club. Bahkan lebih dari itu, NFT juga bisa menjadi bukti kepemilikan yang dapat dibagikan dengan orang, seperti bukti kepemilikan properti, seperti hotel, untuk kebutuhan bagi hasil. 

Selain itu, NFT bisa dimanfaatkan para musisi untuk menunjukkan bukti kepemilikan seseorang yang telah membeli karya album mereka. Jadi, musisi bisa mengeluarkan sebuah buklet yang nantinya dijual sebagai NFT. 

“Jadi bukan hanya sekadar untuk art saja, tapi bisa menjadi utilitas. Itu merupakan evolusi yang sangat penting. Karena mungkin berikutnya, kepemilikan barang, misalnya mobil, rumah atau sertifikat rumah itu dalam bentuk NFT,” pungkasnya. (E04)