Titik Temu
Mortier, Furnitur Apik dan Minimalis dari Material Sampah
Editorial Cast | 11.16.2021

Di Indonesia, inisiatif untuk mendorong eksperimen dan riset pada pengolahan sampah, terutama untuk pengembangan material alternatif, terus berkembang. Mortier adalah salah satu pelakunya. 

Mortier mengolah sampah dengan mencampurkannya dengan semen sebagai zat pengikat, untuk dibuat menjadi produk furnitur dengan desain apik dan minimalis, tapi berkualitas. 

Menurut Mendy Laoda, pendirinya, kemunculan Mortier berawal dari keisengan dan kekhawatirannya terhadap sampah. Tujuan awal pendirian Mortier memang berangkat dari keinginannya untuk mengurangi sampah yang dibuang ke TPA (tempat pembuangan akhir). 

Idealisme tersebut akhirnya mendorong Mortier meminimalisir penggunaan material selain sampah, serta material yang berimplikasi buruk terhadap lingkungan. 

Proses dan tantangan

Awalnya Mortier bermain dengan berbagai materialmulai dari semen yang ternyata merupakan salah satu produsen CO2 terbesar, hingga akhirnya mereka beralih ke limbah batu bara.

“Untuk menemukan formula yang tepat memang memakan waktu yang lama. Contohnya, seperti bioplastic yang membutuhkan sekitar enam bulan percobaan. Kami juga perlu menyesuaikan penggunaan bahan dengan harga jual yang diinginkan,” Mendy menjelaskan.  

Selain itu, mereka juga perlu melakukan pemilahan sampah sebelum mencapai ke TPA. Untuk mendapatkan sampah atau limbah yang dibutuhkan, mereka juga bekerja sama dengan komunitas pemulung. Limbah yang terkumpul lalu dibersihkan, sebelum diproses melalui tahapan yang cukup panjang. 

Meski begitu, Mendy menjelaskan bahwa pemanfaatan material alternatif dan menolak penggunaan zat aditif merupakan sebuah tantangan. Terlebih, Mortier harus bisa menemukan solusi alternatif yang bisa menggantikan fungsi zat tersebut untuk membuat produk yang diinginkan. 

Setiap material punya potensi

Meski saat ini Mortier masih fokus pada pengelolaan limbah plastik, tapi Mendy melihat setiap material memiliki potensi. Karenanya, ia berharap akan ada lebih banyak ‘tangan’ yang bisa membantu dalam proses pengembangan produk dari material alternatif. 

Ia mengajak masyarakat untuk mulai memanfaatkan produk yang lebih berkelanjutan, dan berharap produk yang dikembangkan oleh Mortier bisa membuat masyarakat penasaran dan sadar akan perlunya beralih ke produk-produk yang berkelanjutan. (E04)