Usia, tua atau muda, bukan penghalang bagi mereka yang ingin belajar. Hal itu bisa kita lihat dalam diri tiga remaja asal Bali, Dean Putra, Dillan, dan Dhio. Berbekal rasa penasaran dan kemauan belajar yang tinggi, mereka mengasah kreativitasnya untuk berkarya.
Tiga makers belia ini–Dean dan Dillan berusia 13 tahun, sementara Dhio 12 tahun–mengembangkan sejumlah solusi menarik dan sederhana dengan memanfaatkan teknologi.
Tinggal di Buleleng, Bali, Dean Putra banyak belajar tentang elektronika, robotika, coding, dan fabrikasi digital secara otodidak dengan bantuan YouTube, dan dengan dukungan dari sang ayah. Ayahnya, seorang petani, banyak membantu Dean mencari bahan-bahan untuk membantunya mengerjakan hobi utak-atiknya.
Mulai dari mengutak-atik sensor komunikasi dengan mesin cuci, menggarap proyek openCV (computer vision), Dean akhirnya mengembangkan Smart Farm, sebuah sistem penyiraman otomatis untuk tanaman.
Inovasi Smart Farm berawal dari keinginan Dean untuk membantu sang ayah. Dengan sejumlah peranti sederhana dan memanfaatkan data dari server web NodeMCU, ia mengembangkan sistem irigasi dengan teknik misting atau pengembunan.
“Smart Farm itu awalnya Dean lihat ayah lagi menyiram tanamannya. Terus, Dean berpikiran membuat Smart Farm untuk bisa menyiram (tanaman) lewat handphone atau menyiram sendiri kalau lagi panas,” tutur Dean.
Penggemar fabrikasi digital ini kerap berbagi inovasi yang dibuatnya lewat YouTube. Melalui kanal YouTube-nya, Dean menunjukkan sejumlah karyanya yang memanfaatkan teknologi dan kemampuannya mengutak-atik sistem komputer, termasuk bagaimana proses pengembangan Smart Farm.
Sama seperti Dean Putra, Dillan dan Dhio pun sangat menyukai teknologi. Tak sekadar suka, mereka juga menciptakan berbagai hal dari hobinya mengoprek teknologi. Yang menarik, kakak beradik ini punya ketertarikan di dunia fabrikasi digital sejak mereka berusia 9 tahun! Bayangkan, di usia sebelia itu mereka sudah “iseng” merakit printer 3D mereka sendiri.
Ketertarikan mereka terhadap teknologi tak luntur seiring waktu. Malah kini, keduanya makin mengasah keterampilan mereka dan memperluas minat di bidang teknologi dengan merambah game, komputasi, cryptocurrency dan NFT, hingga blockchain.
Meski masih muda, keduanya juga memiliki kecakapan berbicara di depan publik, dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Melalui kanal YouTube mereka, keduanya kerap mengajak para penonton untuk belajar Bahasa Inggris lewat bermain game. Selain bermain game, mereka juga sering menghibur dengan lewat vlog, berbagi informasi tentang teknologi, melakukan video unboxing, atau mengulas gadget.
Bersama dengan Duwi Arsana, Dean Putra, Dillan, dan Dhio ambil bagian dalam rangkaian workshop TRANSFORMAKING: Roadshow Bali FAB Fest 2022 bertajuk “The Power of Technology” yang diselenggarakan CAST Foundation bersama Meaningful Design Group sebagai bagian dari acara untuk menyambut Bali FAB Fest 2022.
Perlu diketahui, TRANSFORMAKING: Roadshow Bali FAB Fest 2022 diadakan untuk membangun kesadaran terhadap Bali FAB Fest yang akan diadakan pada 12-22 Oktober mendatang. Acara ini juga didukung oleh Jimbaran Hijau, Jimbaran Hub, Duwiarsana, Seed Studio serta Fab City Global dan Bali Fab Fest. (E03, E04)