Titik Temu
Masa Depan Tanaman, Makin Fungsional Jadi Penerang hingga Penyimpan Data
Editorial Cast | 07.27.2022

Tanaman hias dalam rumah dikenal memiliki banyak fungsi. Selain memperindah ruangan, tanaman hias juga bisa membuat udara dalam ruangan lebih segar dan mengurangi stres bagi mereka yang melihatnya. 

Namun siapa kira, fungsi tanaman hias bisa jauh lebih besar di masa depan. Berkat teknologi rekayasa genetika yang semakin canggih, proses modifikasi tanaman secara genetik kini makin dimungkinkan. Tidak hanya itu, proses modifikasinya pun bisa lebih cepat dan lebih mudah dikendalikan. Sebagai hasilnya, manusia dapat mengambil gen dari satu spesies tanaman dan memasukkannya ke spesies lain. 

Sekarang, teknologi untuk mewujudkan hal tersebut bisa diakses dengan lebih mudah. Nama teknologi tersebut, CRISPR. CRISPR memungkinkan ilmuwan untuk menulis ulang kode genetik atau genom. Ini berarti, manusia dapat dengan mudah mengubah urutan DNA dan memodifikasi fungsi gen. 

Melalui teknologi ini, manusia dapat melakukan banyak hal, termasuk memperbaiki cacat genetik, mengobati dan mencegah penyebaran penyakit, hingga meningkatkan pertumbuhan dan daya tahan tanaman. Namun, karena teknologi ini masih dipertimbangkan khususnya terkait etika, informasi mengenai CRISPR kini masih menjadi area para ahli di laboratorium besar. 

Modifikasi tanaman sebagai penerang

Kebutuhan untuk memodifikasi tanaman biasanya ditujukan untuk kebutuhan pertanian, tapi saat ini modifikasi pun mungkin dilakukan pada tanaman hias. Karenanya, potensi tanaman hias untuk berfungsi lebih dari sekadar hiasan makin terbuka lebar di masa depan. 

Salah satu yang mulai dikembangkan dan bisa terjadi dalam waktu dekat adalah tanaman dengan kemampuan bioluminesensi atau tanaman yang bisa menyala. Saat ini, belum ada tanaman yang bisa menyala secara alami, tapi dengan modifikasi genetik, tanaman bioluminesensi sintentis dapat diwujudkan. 

Untuk membuat tanaman yang bisa menyala, para peneliti bisa mengambil gen dari spesies yang dapat menghasilkan bioluminesensi, seperti ubur-ubur jenis tertentu. Lalu, memasukkannya pada tanaman, sehingga saat tumbuh, tanaman itu bisa mengeluarkan cahaya. 

Furnitur bertumbuh dan penyimpan data

Masih ada hal lain yang bisa dilakukan dengan tanaman. Modifikasi tanaman di masa depan juga memungkinkan manusia untuk membuat furnitur yang ditumbuhkan langsung dari tanaman! 

Berbekal teknologi CRISPR, para ilmuwan dapat memrogram genom tanaman untuk tumbuh menjadi furnitur yang bisa digunakan di rumah. Bahkan, CRISPR juga bisa bermanfaat untuk mengembangkan tanaman hias di dalam rumah menjadi pengusir hama seperti nyamuk. Jadi, tanaman dapat direkayasa secara genetik untuk mengeluarkan racun tertentu, untuk mengusir nyamuk di sekitar rumah. 

Sementara di masa depan yang lebih jauh, teknologi modifikasi tanaman memungkinkan tanaman menjadi alat penyimpanan data yang jauh lebih ramah lingkungan ketimbang data center yang digunakan saat ini, yang memanfaatkan bahan bakar fosil. Perlu diketahui, upaya mengubah tanaman menjadi perangkat teknologi sudah dilakukan sejumlah ilmuwan dan seniman saat ini. 

Tantangan modifikasi genetik

Meski menjanjikan, modifikasi genetik pada tanaman masih dinilai kurang bijak dan tidak sesuai dengan etika. Masih ada kemungkinan, pemanfaatannya dapat membawa perubahan yang negatif. Hal ini seperti ditunjukkan dalam sejumlah film sains fiksi tentang upaya perubahan genetik yang malah membuat kacau alam sekitar. 

Kekhawatiran ini amat wajar mengingat teknologi CRISPR kini makin mudah dijangkau. Jika seseorang dapat melakukan eksperimen CRISPR sendiri di rumah, tidak ada jaminan ia tidak akan menciptakan tanaman berbahaya yang dapat mengancam ekosistem sekitar. Selain itu, rekayasa genetik pada tumbuhan perlu dilakukan dengan amat hati-hati, sebab tanaman berperan besar dalam keseimbanhan alam dan kehidupan manusia di masa depan. (E04)