Laboratorium (lab) merupakan tempat melakukan riset ilmiah dan eksperimen, termasuk pelatihan ilmiah. Biasanya, lab dirancang agar seluruh kegiatan ilmiah dapat dilakukan secara terkendali.
Di dunia keilmuan sendiri, lab biasanya dibedakan menurut disiplin ilmunya. Karenanya, dikenal pula ada lab fisika, lab kimia, lab biokimia, termasuk lab komputer. Selain itu, ada pula fab lab atau digital fabrication lab (lab fabrikasi digital).
Penasaran gak sih, kira-kira lab sains paling unik dan canggih di dunia, yang juga dilengkapi dengan fasilitas luar biasa, ada di mana saja? Nah, berikut ini beberapa lab tersebut, dikutip dari Science Focus.
SNOLAB yang berlokasi di Ontario, Kanada merupakan lab terdalam yang ada di dunia saat ini. Predikat ini bukannya tanpa alasan, karena lab ini terletak dua kilometer di bawah tanah dan menjadi bagian dari tambang nikel yang ada di lokasi tersebut.
Selain menjadi lab paling dalam, SNOLAB juga menyandang predikat lab paling bersih di Bumi. Memiliki luas 5.000m2, lab ini difungsikan untuk mencari neutrino surya atau partikel subatomik sangat kecil yang dihasilkan MataharI, dan materi gelap.
Disebut sebagai lab paling bersih karena SNOLAB menerapkan prosedur kebersihan yang sangat panjang. Sebelum masuk, para peneliti biasanya akan dibersihkan dengan pancuran. Selain sepatu boot para peneliti harus disemprot sebelum memasuki fasilitas, pakaian mereka pun harus dicuci untuk memastikan tidak ada kotoran atau partikel tambang yang terbawa dalam fasilitas.
(snolab.ca)
Selain lab terdalam yang terpendam di tanah, ada pula lab yang disebut sebagai lab paling berisik di dunia. Adalah fasilitas uji akustik milik NASA yang menyandang predikat ini. Fasilitas ini disebut menjadi lab paling berisik karena lab ini menjadi tempat dilakukannya rangkaian pengujian hardware untuk keperluan penerbangan pesawat antariksa.
Dalam fasilitas ini, para ilmuwan muatan yang dibawa ke luar angkasa harus mampu menahan suara sangat bising sebelum akhirnya lepas landas ke ruang angkasa. Sebagai bagian dari uji coba, para ilmuwan mengirimkan suara hingga 163 desibel ke muatan yang akan dibawa ke ruang angkasa. Perlu diketahui, kekuatan suara sebesar itu mampu meledakkan gendang telinga manusia.
Lab lain yang juga tidak kalah unik adalah Extreme Light Laboratory di University of Nebraska, AS. Sesuai namanya, lab ini menjadi tempat eksperimen untuk menguji batas kemampuan cahaya.
Pada 2017, lab ini berhasil menciptakan cahaya yang memiliki tingkat kecerahan miliaran kali dibandingkan dari permukaan Matahari, sehingga predikat sebagai lab paling cerah pun disematkan pada lab ini.
Menariknya, para ilmuwan yang bekerja di lab ini tidak membutuhkan mesin besar untuk menciptakan cahaya tersebut. Mereka hanya membutuhkan mesin kecil yang muat di lab biasa. Meski begitu, para ilmuwan ini perlu menggunakan perlengkapan keamanan, seperti pakaian pelindung, kacamata, hingga pelindung rambut untuk menjaga peralatan yang ada dalam lab ini aman dari debu.
(www.unl.edu/diocles/home)
Terletak di Lembah Khumbu Nepal, laboratorium ini berada 5.000m di atas permukaan laut. Lab yang diberi nama Pyramid Lab ini berlokasi di Taman Nasional Sagarmatha dan berjarak sekitar 7,2km dari Everest Base Camp.
Sesuai dengan namanya, lab ini memiliki bentuk seperti piramida yang dibangun dengan kaca, aluminium, dan baja setebal sekitar 8,4m yang juga berfungsi sebagai panel surya sebagai penghasil daya.
Pyramid Lab berawal hasil dari perlombaan ilmiah antara dua tim peneliti dari Amerika dan Italia untuk menentukan ketinggian Gunung K2 di Pakistan dengan Gunung Everest. Mereka lantas membangun stasiun penelitian untuk menampung kegiatan dan hasil pengamatan mereka di wilayah tinggi.
Lab ini dibuka pada 1990 dan sudah dipakai oleh ratusan ilmuwan untuk melakukan penelitian lingkungan, geologi, dan kesehatan di dataran tinggi. Namun sayang, dana untuk penelitian di lab ini sudah dibekukan sejak 2015.
(evk2cnr.org)
Menyandang predikat sebagai lab paling dingin adalah Fallturm yang berlokasi di atas University of Bremen, Jerman. Lab ini juga memiliki bentuk yang unik seperti menara, tapi di dalamnya dilengkapi dengan berbagai mesin canggih.
Fallturm digunakan para ilmuwan untuk melakukan eksperimen gravitasi mendekati nol (near-zero gravity). Selain itu, para ilmuwan juga melakukan beberapa eksperimen untuk melihat kinerja peralatan yang ditujukan untuk kebutuhan di ruang angkasa, serta mengeksplorasi fenomena yang tidak dapat dideteksi dalam gravitasi normal.
Lab ini menyandang predikat paling dingin karena pada 2021, para ilmuwan melakukan eksperimen yang memproduksi ‘kondensat Bose-Einstein’, awan gas berdensitas rendah yang didinginkan hingga mendekati nol mutlak. Kondensat ini mencapai suhu 38 triliun derajat lebih rendah dari nol mutlak, dengan durasi total dua detik. Sebelumnya, suhu terdingin yang pernah diidentifikasi di manapun di Semesta adalah Nebula Boomerang, yang terletak 5.000 tahun cahaya dari Bumi.
Lab yang tak kalah unik adalah Orfield Labs yang menyandang predikat sebagai lab paling senyap. Fasilitas ini berupa ruangan bernama Anechoic Chamber yang berada di Orfield Labs, Minneapolis, Amerika Serikat. Saking senyapnya, lokasi ini disebut sebagai tempat paling sunyi di Bumi.
Untuk membuatnya senyap, fasilitas ini ditutupi lapisan baja dan beton, serta dilapisi dengan fiberglass tebal yang mampu menyerap 99,9% suara. Dari perhitungan, ruangan ini memiliki ukuran -9 desibel. Untuk diketahui, 0 desibel merupakan suara paling tenang yang bisa didengar manusia. (E04)