Produk dan bisnis ramah lingkungan kini makin menarik perhatian karena makin beragam saja inovasinya. Selain itu, di tengah berbagai isu lingkungan dan perubahan iklim, dunia pun membutuhkannya–inovasi dan bisnis yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di Indonesia, bisnis yang mengusung konsep ramah lingkungan pun mulai bermunculan. Dua di antaranya adalah Node Organic dan Mustav & Co, dua startup yang berada di bawah bimbingan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), sebuah inkubator bisnis di Indonesia yang memiliki misi mendukung pengembangan usaha pemula, kecil dan menengah yang berbasis teknologi tepat guna.
Telah berdiri sejak 2008, INOTEK sudah menaungi banyak produk dan bisnis ramah lingkungan selain. Node Organic dan Mustav & Co. di antaranya. Ingin tahu lebih lanjut tentang mereka? Yuk berkenalan dengan mereka!
Node Organic mengklaim menciptakan produk yang tidak hanya mengurangi deforestasi, tapi juga produk yang bisa terurai menjadi pupuk. Mereka merekayasa bahan produknya sedemikian rupa, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman saat membusuk.
“Kami percaya bahwa menciptakan Bumi yang berkelanjutan hanya dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan yang memaksimalkan penggunaan lahan. Untuk mencapai itu, kami menggunakan produk sampingan pertanian. Node adalah singkatan untuk NO DEforestation,” tulis Node Organic di website resminya.
Adapun produk yang mereka buat adalah sandal atau alas kaki vegan. Mengenai hal ini, Node Organic pun punya definisi sendiri. Produk vegan biasanya berarti tidak mengandung bahan yang berasal dari hewan. Namun dalam perspektif mereka, yang terpenting adalah semangat keberlanjutan dan keselarasan dengan alam. Ini memiliki prinsip dasar bahwa segala sesuatu yang tumbuh dari tanah harus terurai menjadi tanah.
“Ada bahan yang kami gunakan untuk tujuan ‘abadi’ seperti jalan, jembatan, bangunan, dan ada bahan yang kami gunakan untuk penggunaan siklus pendek seperti kemasan, pakaian dan alas kaki,” tulis mereka.
Mereka menolak menggunakan “marketing framing” untuk konsep biodegradability dan eco-friendly. “Apa gunanya biodegradasi jika hanya terurai setengah? Atau menyebarkan racun ke lingkungan saat membusuk?” imbuh mereka.
Banyak produk mencampur bahan organik dengan polimer sintetis atau elastomer yang hampir tidak mungkin terurai dengan baik. Atau, ada juga sumber dan biomaterial berkelanjutan tetapi mengesampingkan deforestasi.
Tak sekadar menjual sandal, Node Organic berharap, melalui produk vegan yang mereka jual, mereka dapat berbagi pemikiran dan harapan tentang gaya hidup ramah lingkungan.
“Kami bersemangat menciptakan komunitas kreatif yang berfokus pada produk di bidang seperti alas kaki, pakaian, furnitur, dan alat rumah tangga yang menjadikan Bumi tempat hidup penuh warna yang berkelanjutan,” kata mereka.
Produk-produk Node Organic sendiri sudah tersedia dan dapat dipesan melalui website mereka dan beberapa layanan e-commerce.
Sama-sama mengusung konsep ramah lingkungan, Mustav & Co pun membuat produk dari material alternatif. Mereka menjual produk yang memanfaatkan bahan pelepah pisang.
Mustav & Co menggambarkan produk mereka sebagai inovasi kerajinan fashion berbahan dasar limbah batang pisang. Adapun produk yang mereka buat adalah dompet dan tas dari pelepah pisang.
Mustav & Co mempromosikan produk mereka sebagai produk ramah lingkungan dengan harga terjangkau karena bahannya hanya dari pengolahan limbah perkebunan. Mereka juga mengklaim produknya awet karena serat yang mereka ciptakan berkualitas tinggi, tak kalah dengan bahan kulit hewan yang tidak ramah lingkungan. Perawatannya pun mudah, hanya menggunakan lotion sehari-hari.
Atas inovasi dan produknya yang tak biasa ini, Mustav & Co masuk dalam program inkubasi LET BE Indonesia, Fasilitas Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM 2022 yang merupakan salah satu program INOTEK. (E03)