Menurut WHO, masker perlu dipakai untuk mengendalikan serta meminimalisir risiko penularan COVID-19. Oleh sebab itu, masker kini sudah menjadi barang esensial dalam kehidupan sehari-hari, dan semua orang disarankan untuk memakainya.
Dengan kebutuhan masker yang masih tinggi dan kemungkinan pandemi masih akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang, inovasi dalam hal desain masker pun mulai berkembang. Salah satunya dilakukan oleh seorang desainer asal Korea Selatan, Cheolhee Lee, yang baru-baru ini mendesain sebuah masker yang ditujukan untuk bayi atau anak-anak.
Inovasi desain yang dibuat oleh Cheolhee berawal dari gagasan bahwa bayi atau anak-anak kemungkinan akan tidak nyaman saat memakai masker. “Ketika anak-anak memakai masker, banyak dari mereka yang melepasnya atau menangis karena merasa pengap. Namun, karena masker sangat penting dalam masyarakat saat ini, anak perlu beradaptasi dengan lingkungan yang memakai masker,” tulis Cheolhee tentang desain masker buatannya.
Menyadari masker biasa tidak nyaman jawab tantangan itu, Cheolhee pun mendesain masker yang digabungkan dengan botol bayi. Jadi, masker yang didesain ini dilengkapi dengan dot yang ada di bagian dalam. Keberadaan dot ini disebut dapat membantu bayi atau anak lebih nyaman saat menggunakan masker.
“Masker ini menggabungkan bentuk botol bayi untuk membantu anak-anak menemukan rasa aman, sehingga secara naluriah mereka berpikir bahwa situasinya aman,” tutur Cheolhee yang merupakan lulusan Yeungnam University.
Saat ini, masker yang didesain Cheolhee memang masih sebatas konsep. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan inovasi ini dapat diproduksi ke publik, mengingat masker sudah menjadi kebutuhan utama saat ini, bahkan hingga beberapa waktu ke depan.
Hanya apabila masker ini benar-benar diwujudkan, perlu dilakukan penyesuaian mengingat WHO dan otoritas kesehatan sebenarnya tidak menyarankan penggunaan masker untuk bayi. Badan kesehatan dunia itu menyarankan masker digunakan untuk anak berusia lima tahun ke atas.
Sementara di Indonesia sendiri, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memiliki pandangan berbeda terkait kondisi yang terjadi di dalam negeri. Karenanya, IDAI menyarankan masker tetap digunakan untuk anak dari usia dua tahun ke atas. (E04)