Pernahkah kamu bayangkan furnitur di rumahmu bisa diubah bentuk dan fungsinya? Ketika kamu bosan dengan kursi santai yang sudah lama, misalnya, kamu bisa mengubah atau menambah fungsinya menjadi kursi yang dilengkapi dengan rak buku.
Inovasi ini tengah dikembangkan oleh IKEA, melalui departemen desain dan risetnya Space10, berkolaborasi dengan studio kreatif Oio. Kolaborasi mereka menciptakan sebuah konsep furnitur yang bisa diperbarui terus menerus, dengan memanfaatkan kecerdasan buatan yang dapat memberikan saran bagi pemilik furnitur. Mereka menyebut konsep ini “Updatables”.
Lewat konsep ini, Oio dan Space10 membayangkan “furnitur cerdas” yang mampu berkomunikasi dengan pemiliknya ketika sudah lama dipakai. Furnitur-furnitur cerdas ini dapat memberikan rekomendasi kepada pemilik untuk melakukan sejumlah pembaruan untuk memperpanjang masa pakai mereka. Keren, ya!
Tentu, furnitur tersebut tidak berbicara secara langsung dengan pemiliknya. Ada aplikasi yang yang didukung kecerdasan buatan (AI atau artificial intelligence) untuk melakukan hal tersebut. Aplikasi ini dapat memindai furnitur lawas dan memberikan rekomendasi aksesoris tambahan yang bisa dimanfaatkan untuk menciptakan furnitur baru yang lebih relevan untuk pemiliknya.
Kembali ke contoh di atas, ketika pemilik ingin mengubah kursi lawasnya, aplikasi cerdas ini bisa menyarankan kursi tersebut bisa diubah menjadi furnitur yang seperti apa. Menjadi kursi-rak buku dengan tambahan lampu baca, misalnya. Fitur augmented reality pada aplikasi dapat menunjukkan kepada si pemilik, seperti apa wajah baru furniturnya nanti.
Menurut IKEA dan Space10, gagasan awal untuk membuat konsep furnitur yang mampu berevolusi ini adalah untuk mengurangi sampah dengan cara memperpanjang usia pemakaiannya. Nah, untuk membuatnya kian menarik, mereka menyajikan informasi ini dalam tampilan visual yang lebih menarik.
“Dengan memberikan hak pilihan pada suatu objek, kita mulai berbagi sudut pandangnya dan membuka jenis hubungan baru dengannya. Hubungan di mana memeliharanya memungkinkan untuk mengubahnya menjadi sesuatu yang lain,” tutur Co-Founder Oio, Matteo Loglio.
“Sayang, saat ini banyak objek yang lebih mudah dibuang dan digantikan, ketimbang dimutakhirkan (upgrade) atau didaur ulang,” katanya. Oleh sebab itu, konsep furnitur Updatables ini dikembangkan dengan harapan dapat membantu orang-orang mengurangi sampah dengan memberikan gagasan baru pada sebuah objek.
Updatables disebut akan menawarkan evolusi dari produk furnitur IKEA yang sudah ada saat ini. Karena itu, aplikasi yang dipakai untuk memindai furnitur dan menyarankan aksesoris tambahan akan menggunakan algoritma evolusi, yakni kode machine learning yang terinspirasi dari evolusi biologis.
Nantinya, setiap bagian dari furnitur yang diperbarui akan menjadi unik. Selain itu, bagian yang mungkin dibuang dari satu furnitur dapat digunakan oleh orang lain untuk memperbarui furnitur mereka, sehingga membangun sebuah ekosistem sirkular.
“Updatables membayangkan sebuah masa depan di mana furnitur berkembang bersama dengan anggota keluarga lain di dalam rumah, menciptakan hubungan emosional dengan objek, sekaligus mendorong pendekatan yang lebih bijaksana dalam hal membuang barang atau limbah,” ujar pihak Space10.
Di sisi lain, jika kita tidak memanfaatkan teknologi seperti yang ditawarkan IKEA, konsep ini juga bisa membantu kita untuk menjaga agar furnitur kita tetap relevan dan bermanfaat.
Kita bisa melakukan beberapa perubahan sederhana untuk memperpanjang usia pemakaian furnitur di rumah. Caranya, bisa dengan melakukan refinishing furnitur lama agar terlihat lebih apik dan cantik. Selain itu, kita pun bisa melakukan alih fungsi furnitur (repurpose) guna memberdayakan furnitur lama untuk keperluan lain yang baru dan berbeda.
Beberapa contoh yang bisa dilakukan adalah, membongkar pintu tua menjadi headboard atau sandaran tempat tidur bergaya klasik, memanfaatkan palet kayu bekas perabot sebagai penyangga matras, atau memanfaatkan kerangka kursi menjadi rak tanaman. (E04)