Gelaran Bali FAB Fest 2022 yang akan diadakan pada 12-22 Oktober 2022 menjadi salah satu ajang yang dinantikan oleh para maker dan pegiat fabrikasi digital. Pasalnya, selain menghadirkan sejumlah program menarik, kegiatan ini pun akan menghadirkan sederet pembicara ahli teknologi di bidangnya masing-masing, yang sudah dikenal di kalangan maker maupun pegiat fabrikasi digital.
Para pembicara ini akan hadir untuk berbagi ilmu dan pengetahuan dengan para peserta. Siapa sajakah mereka? Berikut ini beberapa pembicara yang akan berbagi ilmu dan pengetahuan di Bali Fab Fest 2022.
Kate Raworth adalah Founder Doughnut Economics Action Lab. Ia merupakan ekonom ekologi yang fokus pada pembangunan ekonomi sesuai dengan realita abad ke-21. Ia juga menulis buku yang laris manis secara internasional, yakni Doughnut Economics: Seven Ways to Think like a 21st Century Economist. Buku tersebut telah diterjemahkan ke lebih dari 20 bahasa.
Indy Johar merupakan seorang arsitek sekaligus Co-founder dari 00 (Project00.cc). Indy juga aktif dalam membangun sejumlah social ventures, mulai dari Impact Hub Westminster hingga Impact Hub Birmingham.
Proyek terbaru yang tengah ia kembangkan adalah Dark Matter Labs, sebuah laboratorium lapangan yang fokus pada perancangan ulang infrastruktur birokrasi dan kelembagaan kota, wilayah, dan kota secara radikal. Tujuannya untuk membuat wilayah yang lebih demokratis dan merata.
Perancang fashiontech asal Belanda ini berhasil menarik perhatian, karena menggabungkan sains dan teknologi terbaru dalam mengembangkan fashion yang tidak sekadar untuk penampilan saja. Anouk Wipprecht mengembangkan pakaian yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan interaksi manusia dengan dirinya sendiri maupun lingkungan.
Neil Gershenfeld adalah Director Center for Bits and Atoms di Massachusetts Institute of Technology (MIT). Ia dikenal dengan laboratoriumnya yang unik, karena mendobrak batas antara dunia digital dan fisik. Neil mengembangkan berbagai macam hal, mulai dari komputasi kuantum, fabrikasi digital, hingga Internet of Things (IoT).
Teknologi yang dikembangkan di laboratoriumnya telah dilihat dan digunakan di berbagai tempat, mulai dari Museum of Modern Art di New York, wilayah pedesaan India, Gedung Putih, hingga World Economic Forum, termasuk komunitas kota, hingga pertunjukkan di Las Vegas.
Ilham Habibie adalah Chairman Habibie Center dan Co-founder CAST Foundation. Selain dikenal sebagai pengusaha dan pegiat teknologi, Ilham kini menjabat sebagai Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) dan Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) periode 2021-2024. Ia juga merupakan salah satu pendiri dan Ketua Dewan Pembina Habibie Center.
Sherry Lassiter adalah President and CEO The Fab Foundation. Ia juga salah satu arsitek yang merancang inisiatif global MIT untuk pengembangan program Fab Lab. Saat ini, Sherry menjabat sebagai Direktur Program Fab Lab global di MIT. Selain memimpin The Fab Foundation, sebuah lembaga nonprofit dari MIT, ia juga terlibat dalam penyebaran dan pertumbuhan Fab Lab di seluruh dunia, memungkinkan pengembangan teknologi akar rumput dari, oleh, dan untuk komunitas.
Manu Prakash adalah seorang profesor bioteknologi di Universitas Stanford, sekaligus Founder Prakash Lab Stanford. Ia dikenal telah mengembangkan sejumlah pendekatan interdisipliner untuk memahami komputer yang diwujudkan dalam bentuk materi biologis. Salah satu penemuannya adalah alat sains terjangkau seperti Foldscope, sebuah mikroskop yang terbuat dari kertas yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan ilmiah anak-anak di seluruh dunia.
Menarik, bukan? Bali FAB Fest 2022 terbuka bagi siapa saja, termasuk para inovator, ahli teknologi, spesialis, juga generalis. Di acara ini, peserta dapat mendapatkan pengnetahuan dari para pembicara, memperluas relasi, berkolaborasi menciptakan beragam hal keren, dan ikut terlibat dengan dunia fabrikasi digital. Kalian bisa memesan tiketnya di situs resminya yang beralamat di bali.fabevent.org. (E04)
Anouk Wipprecht, Bali FAB Fest 2022, CAST Foundation, Dark Matter Labs, Doughnut Economics Action Lab, fashiontech, Foldscope, Habibie Center, Ilham Habibie, Indy Johar, Internet of Things, Kate Raworth, Manu Prakash, Massachusetts Institute of Technology, MIT, Neil Gershenfeld, Prakash Lab Stanford, Sherry Lassiter, Wantiknas,