Sampah cangkang telur mungkin sekadar sampah yang tak menarik bagi banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa cangkang telur bisa ‘disulap’ menjadi beragam produk bermanfaat dan bernilai ekonomis? Contohnya, seperi yang dilakukan perusahaan bioteknologi Hom Lab.
Di tangan Hom Lab, cangkang telur dimanfaatkan menjadi “eggware” atau barbagai hiasan dan wadah kreatif dari cangkang telur. Produk-produk tersebut yang tidak hanya fungsional, tapi juga ramah lingkungan. Kreasi ini dibuat sejalan dengan tujuan Hom Lab memberikan ‘kesempatan kedua’ bagi sampah untuk kembali menjadi barang bermanfaat.
Hom Lab merupakan projek yang digagas oleh Celine Ariella dan Joshua Aditama. Lewat Hom Lab, mereka memroduksi material artisanal berkualitas tinggi dari sampah, menggunakan cangkang telur sebagai bahan utama. Mereka berharap, produk-produk bernilai seni yang mereka hasilkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan biomaterial dalam keseharian, terlebih di kondisi saat ini.
Saat ini, Hom Lab berfokus pada pembuatan pot untuk tanaman dan lilin dari cangkang telur. Produk-produk ini diklaim kuat, tahan lama, dan mudah dibersihkan. Pengguna tinggal mencucinya dengan air bersih, tanpa sabun, dan dikeringkan.
Berasal dari latar belakang keluarga pengusaha es krim di Semarang, Celine dan Joshua, melihat ada banyak sekali sampah cangkang telur yang dihasilkan dari usaha keluarganya. Hal itu mendorong mereka untuk mempelajari manfaat kulit telur yang sudah dikenal memiliki kandungan kalsium tinggi.
Untuk membuat produk dari cangkang telur, ada proses yang harus dilalui. Pertama kali, cangkang telur harus dibersihkan, lalu diblender hingga halus, dan dicampur air bersama beberapa material lain sebagai agregat. Setelahnya, bahan tersebut dicetak dan dijemur di bawah sinar Matahari hingga kering.
Selain pot untuk tanaman dan lilin, Hom Lab juga mengembangkan bioplastik yang berasal dari bahan alami dengan campuran biji tanaman. Apabila bioplastik ini tidak terpakai, pengguna juga dapat menanamnya di tanah, mengingat plastik ini terbuat dari biomaterial sehingga mudah terurai.
Lewat inovasi bioplastik ini, Hom Lab akhirnya bekerja sama dengan perusahaan Love, Beauty, and Planet untuk pengemasan produk mereka. Kolaborasi tersebut berhasil memenangkan Bronze Award dalam kategori Kemasan Berkelanjutan untuk Citra Pariwara 2020.
Bahkan baru-baru ini, bersamaan dengan peringatan kemerdekaan Indonesia, Hom Lab juga membuat permainan tradisional congklak atau dakon dari sampah cangkang telur. Sampah tersebut dikumpulkan dari restoran dan toko roti di sekitar Kota Semarang, Jawa Tengah.
Meski saat ini sudah memiliki sejumlah produk, Hom Lab mengatakan mereka akan terus bereksplorasi dengan sejumlah material. Dan harapannya, ada lebih banyak perusahaan maupun organisasi yang menggunakan biomaterial dalam produknya.