Kehadiran mesin cetak tiga dimensi atau printer 3D memperlihatkan betapa berkembangnya teknologi saat ini. Kamu pasti penasaran apa saja yang bisa dihasilkan dari pencetakan tiga dimensi alias 3D printing, dan alat apa saja yang diperlukan untuk menghasilkan sebuah produk melalui 3D printing.
Perlu kamu ketahui, 3D printing mulai banyak dilakukan oleh profesional ataupun orang awam sekadar sebagai hobi. Teknologi ini pun mulai banyak diaplikasikan di berbagai industri, mulai dari bidang kreatif, kesehatan, arsitektur, otomotif, hingga fesyen.
Di Indonesia sendiri sudah banyak kalangan yang memanfaatkan teknologi 3D printing. Beberapa contoh hasil karya 3D printing di antaranya, topeng, arca, keramik, kriya, dan anyaman. Indonesia bahkan mulai menggunakan printer 3D untuk membangun rumah.
Nah, terbayang bukan betapa banyak fungsi dan manfaat yang bisa dirasakan dengan kehadiran teknologi 3D printing? Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kita berkenalan dengan berbagai alat yang biasa digunakan dalam 3D printing!
Cara mencetak 3D akan bergantung pada cetakan bentuk spesifik yang direncanakan untuk produk yang akan dibuat. Ada beberapa tahapan 3D printing yang perlu dilewati, tapi secara umum selain membutuhkan printer 3D, tahapan ini juga melibatkan proses dan alat berikut:
1. Komputer dan software desain. Langkah pertama pencetakan 3D dimulai dengan membuat desain di komputer. Software desain 3D yang digunakan biasanya CAD.
2. Ekspor file STL. Setelah membuat desain, kita harus mengekspor atau mengunduh file berformat STL. File ini menyimpan informasi tentang objek 3D konseptual yang kita buat.
3. Memilih bahan. Sebelum melakukan pencetakan, pastikan kamu sudah memiliki gambaran jenis bahan apa yang akan digunakan untuk membuat produk yang diinginkan. Ada banyak bahan cetak 3D yang tersedia dan dapat dipilih. Di antaranya, plastik, logam, dan filamen kayu. Mengenai jenis-jenis bahan ini, dibahas lebih lanjut di artikel ini.
4. Buat Gcode. Setelah menentukan ukuran dan penempatan cetakan, langkah selanjutnya adalah mengimpor file STL ke software pengiris. Contoh software pengiris adalah BCN3D Cura. Software ini akan mengubah informasi dari file STL menjadi Gcode, yaitu kode khusus berisi instruksi untuk printer yang diperlukan untuk melakukan pencetakan.
5. Cetak pakai printer 3D. Inilah saat yang dinantikan, melihat desain yang sudah dirancang, dicetak menjadi produk jadi. Printer akan membuat bagian objek lapis demi lapis. Proses ini bisa selesai dalam hitungan menit atau beberapa jam, bergantung pada ukuran objek yang dibuat, printer yang digunakan, serta bahan yang dipilih.
Setelah pencetakan selesai, proses berikutnya tergantung pada produk akhir yang diinginkan. Kamu bisa merakit objek yang telah dicetak, mengecat, atau melakukan proses lainnya untuk menyempurnakan produk tersebut. (E03)