Titik Temu
Berbagai Inovasi Karya Anak Negeri Pendukung Pengobatan COVID-19 
cast | 08.24.2021

Seluruh dunia mengerahkan energinya untuk memerangi pandemi COVID-19. Di negeri kita sendiri, pandemi mendorong kelahiran berbagai inovasi untuk mendukung pengobatan penyakit yang disebabkan virus SARS-CoV-2 ini. 

Pemerintah Indonesia telah membentuk inisiasi Konsorsium Inovasi dan Riset COVID-19 yang melibatkan banyak pihak, termasuk Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN), Kementerian Kesehatan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Bio Farma, Kalbe Farma, serta sejumlah ahli dari departemen penelitian di berbagai universitas, Lembaga Pemerintah Nonkementerian (LPNK), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman. 

Berikut ini beberapa inovasi pendukung pengobatan COVID-19 karya anak negeri yang dikembangkan di masa pandemi. 

1.  Mobile Lab Biosafety Level 2

Mobile Laboratory (Lab) Biosafety 2 adalah inovasi yang dikembangkan oleh BPPT untuk melakukan pengujian sampel terduga COVID-19 secara mobile. Inovasi ini sudah dilengkapi dengan fasilitas ekstraksi RNA (Ribo Nucliac Acid) sehingga dapat menggunakan reagen yang bervariasi. Keunggulan dari Mobile Lab BSL-2 ini adalah waktu proses pengambilan sampel hingga mendapatkan hasil tes PCR relatif singkat, hanya 8 jam.

2. Ventilator Portable Vent-i

Ventilator portabel ini dikembangkan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB), bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dan Yayasan Pembina Masjid Salman ITB. Alat bantu pernapasan bernama Vent-I, akronim dari Ventilator Portable Indonesia, ini dikembangkan bagi pasien COVID-19 bergejala berat, sekaligus untuk mengatasi kekurangan jumlah ventilator di rumah sakit. 

3.  Emergency Ventilator EVITS-ITS

EVITS-ITS adalah ventilator darurat yang dikembangkan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Tujuannya untuk membantu pasien yang darurat membutuhkan ventilator. Misalnya, pasien dengan kegagalan pernapasan ringan yang membutuhkan ventilator dalam perjalanan dari rumah ke rumah sakit, atau pasien yang sedang menjalani perawatan di ruang yang tidak dilengkapi ventilator. 

4.  Ventilator Transport Covent-20

Ventilator Transport Lokal yang dilabeli dengan nama Covent-20 adalah inovasi yang dikembangkan oleh Universitas Indonesia, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan alat bantu pernapasan di berbagai rumah sakit di Indonesia. 

5. Ozon Nanomist

Balai Pengembangan Instrumentasi LIPI mengembangkan Ozon Nanomist, yaitu disinfektan berupa butiran uap air yang mengandung ozon nanobubble water. Uap air ini akan menangkap dan mematikan virus dan bakteri di udara serta di permukaan benda. Menurut LIPI, Ozon Nanomist efektif membunuh virus & bakteri, tidak menggunakan bahan kimia, dan aman untuk tubuh. Alat ini bisa dimanfaatkan di perkantoran.

6. Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR)

Autonomous UVC Mobile Robot (AUMR) adalah robot yang mampu melakukan disinfeksi dan sterilisasi pada ruang-ruang di rumah sakit, terutama ruang isolasi pasien COVID-19, tanpa campur tangan manusia secara langsung. Pemanfaatan robot ini dapat meminimalisir penularan COVID-19 terhadap petugas atau tenaga medis. Inovasi ini dikembangkan oleh LIPI dan Telkom University. 

7. Medical Robot Assistant RAISA

RAISA adalah robot pelayan pasien COVID-19 yang dikembangkan oleh ITS dan Unair. Robot ini dikembangkan untuk meminimalisir kontak antara tenaga medis dengan pasien COVID-19, sekaligus mengurangi pemakaian alat pelindung diri (APD) yang persediaannya terbatas

Ada dua jenis rancangan robot RAISA, yakni RAISA HCU dan RAISA ICU. Robot RAISA HCU digunakan untuk membantu tenaga medis dalam mengantarkan makanan, minuman, obat, barang pribadi milik pasien, dan komunikasi dua arah antara pasien dan tenaga medis. Sedangkan robot RAISA ICU, dibekali kamera khusus yang digunakan untuk mengontrol tanda vital pasien, tetesan infus, hingga kantong urine pasien. (E03)