Titik Temu
Batik BIXA dan Rattan Handmade, Inovasi Produk dari Bahan Organik 
Editorial Cast | 09.23.2022

Setelah sebelumnya kita berkenalan dengan Node Organic dan Mustav & Co lewat produk ramah lingkungan mereka, dua bisnis yang masih berada di bawah naungan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) ini juga tak kalah “hijau”. Mereka adalah Batik BIXA dan Rattan Handmade. 

Batik BIXA, sesuai dengan namanya, adalah bisnis yang membuat produk batik. Demikian juga dengan Rattan Handmade, usaha ini menjual produk rotan yang dibuat secara handmade dengan melibatkan pengrajin lokal. Berikut adalah profil kedua bisnis ini. 

Batik BIXA

Inovasi Batik BIXA dikatakan ramah lingkungan karena proses produksinya menggunakan bahan pewarna alami dari limbah kayu, kulit kayu, kulit buah, biji buah, dan daun. Itu sebabnya, mereka juga menamai bisnis mereka Batik BIXA Natural Colour

Dengan menggunakan pewarna alami, dalam proses produksinya hampir tidak ada limbah yang berbahaya terhadap lingkungan. Adapun proses pembuatan batik dengan zat warna alami tidak begitu jauh berbeda dengan pembuatan batik menggunakan zat warna sintetis. Perbedaannya terletak pada proses awal pada kain atau bahan yang akan dibuat batik. 

Sebelum dibuat pola, kain diproses dulu dengan teknik mordanting, yaitu perebusan dengan larutan tawas. Proses ini dilakukan selama satu jam dihitung setelah larutan tawas mendidih, kemudian didiamkan selama satu hari satu malam, lalu dibilas dan dijemur. Setelah kering, kain siap untuk proses pembatikan. 

Dengan teknik mordanting, unsur pewarna akan terikat sehingga warna tidak mudah luntur. Proses selanjutnya adalah membuat pola. Untuk membuat batik tulis, kain dipola dengan menggunakan canting, sedangkan untuk membuat batik cap, kain dipola dengan menggunakan alat cap. 

Setelah itu, proses selanjutnya adalah proses pewarnaan. Setelah diwarnai, kain dijemur hingga kering. Setelah kain diwarnai sesuai dengan keinginan, warna diikat atau dikunci dengan cara dimasukan ke dalam larutan tawas, kemudian larutan kapur, dan yang terakhir larutan tunjung. 

Proses selanjutnya adalah pelepasan malam dengan cara direbus sampai lilinnya meleleh. Setelah lilin larut kemudian kain dicuci dan dibilas sampai bersih. Selanjutnya, kain batik dijemur hingga kering. Setelah kering, kain batik dengan zat warna alam siap untuk dipasarkan. 

Batik BIXA dipasarkan di showroom yang dibuka di rumah produksi, selain itu juga dipasarkan melalui media elektronik.

Rattan Handmade

Rattan Handmade menjual kerajinan rotan asli dan produk berbahan alam. Bisnis yang berlokasi di Pekanbaru ini menawarkan barang-barang perlengkapan rumah, olahraga dan outdoor, souvenir, dan tas yang bahan-bahanya diklaim berkualitas dan ramah lingkungan. 

Mereka juga aktif mengadakan workshop atau kegiatan kreatif. Workshop yang mereka buka antara lain belajar menganyam rotan, membuat makrame (kesenian membuat anyaman simpul berbahan kain atau tali), melukis, string art hingga membuat produk dari material alternatif. Mereka juga menjual produk yang memanfaatkan limbah pelepah pisang. 

Kiprah Rattan Handmade dalam membuat berbagai produk kerajinan berbahan alam membuat mereka masuk dalam program inkubasi LET BE Indonesia, Fasilitas Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM 2022 yang digelar INOTEK. (E03)