Titik Temu
Aerochain, Teknologi Blockchain “Made in Indonesia”
Editorial Cast | 03.28.2022

Masa depan teknologi blockchain sebagai salah satu pondasi cryptocurrency memang terbilang menjanjikan. Namun saat ini, pelaku teknologi blockchain masih didominasi oleh komunitas luar negeri. 

Hal ini menginspirasi sebuah startup lokal untuk menghadirkan teknologi blockchain dalam negeri, yakni Aerochain. Menurut CEO Aerochain, Samuel Tabuty, Aerochain diharapkan bisa menjadi pilihan ekosistem produk token atau token lokal, sehingga ke depannya Indonesia memiliki teknologi blockchain yang bisa diandalkan. 

Aerochain merupakan proyek berbasis komunitas dengan utilitas khas blockchain, seperti perdagangan P2P (peer-to-peer) dan beragam fitur lainnya. Aerochain bertujuan untuk menawarkan transaksi yang lebih cepat dibandingkan yang ditawarkan Binance dan Ethereum, dua di antara mata uang kripto yang paling populer saat ini. 

Didukung tim ahli 

Aerochain mengaku memiliki tim ahli blockchain berpengalaman dan kompeten. Kebanyakan dari mereka merupakan pelaku yang sudah lama berkecimpung di industri ini selama beberapa tahun. 

Saat ini, Aerochain tengah fokus untuk melakukan investasi besar-besaran dalam pemasaran, periklanan, sekaligus promosi. Namun tidak hanya itu, ada tim di belakang layar yang siap mengembangkan fitur baru. 

“Tim kami aktif, dan platform kami akan terus berkembang dalam beberapa bulan ke depan,” tulis Aerochain di situs resminya. Proyek Aerochain kini telah diaudit dan mencapai status Know Your Customer (KYC) untuk memastikan keamanan keselamatan pengguna. Namun, mereka mengakui proses tersebut tidak bisa berlangsung dengan cepat, dan saat ini teknologi Aerochain masih terus diperbarui dan dikembangkan. 

Punya token sendiri 

Aerochain juga memiliki token utilitas sendiri yang diberi nama $AERO. Pengguna bisa menggunakan $AERO untuk membayar layanan dan barang melalui protokol Aercohain. Ke depannya, pengguna juga bisa menggunakan token ini untuk mendapatkan pemasukan. 

Melalui platformnya, Aerochain juga akan menyediakan berbagai layanan bagi penggemar aset kripto dan investor. Mengingat teknologi ini dibangun oleh komunitas, Aerochain juga akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan komunitas untuk mendorong perkembangannya. 

Blockchain dan mata uang kripto, apa bedanya?

Cryptocurrency atau mata uang kripto merupakan sistem mata uang digital yang diamankan menggunakan kriptografi. Karena itu, mata uang ini tidak dapat dipalsukan. Aset-aset kripto dibangun menggunakan teknologi blockchain. Singkatnya, blockchain merupakan teknologi yang digunakan untuk menyimpan data digital yang terhubung dengan kriptografi, atau berkaitan dengan transaksi mata uang kripto. 

Teknologi blockchain dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja, dan di mana saja secara mudah, tanpa perlu persetujuan lembaga keuangan pada umumnya, seperti bank. Dengan kata lain, blockchain memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan efisien karena dilakukan secara digital, berbeda dari transaksi mata uang konvesional yang memakan cukup banyak waktu dengan lebih banyak proses dan memiliki sejumlah faktor yang terlibat di dalamnya. 

Keamanan blockchain disebut-sebut lebih terjamin, karena didukung enkripsi dan kriptografi. Berbekal transaksi menggunakan kriptografi, riwayat transaksi tidak bisa diubah karena sudah terenkripsi, sehingga meminimalisir aksi penipuan. (E04)