Titik Temu
5 Pekerjaan “Hijau” yang Akan Jadi Tren di Masa Depan
Editorial Cast | 02.24.2022

Kesadaran manusia untuk gaya hidup lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan secara tidak langsung mendorong perubahan dalam sejumlah sektor kehidupan. Salah satunya adalah munculnya jenis-jenis pekerjaan baru yang mengusung konsep ramah lingkungan, layak, dan berkelanjutan untuk masa depan. Istilahnya, “green jobs”. 

Menurut International Labour Organization (ILO), green jobs merupakan lambang perekenomian dan masyarakat yang lebih berkelanjutan, sekaligus upaya pelestarian lingkungan untuk generasi saat ini dan generasi masa depan.

Mencegah kualitas lingkungan makin turun

Kemunculan green jobs dilatarbelakangi kualitas lingkungan yang semakin menurun, termasuk krisis iklim dan berkurangnya sumber daya alam. Perubahan iklim sudah menjadi masalah serius bagi manusia dan berdampak besar pada aspek sosial ekonomi di sejumlah sektor di berbagai negara. 

Karena itu, green jobs digadang-gadang sebagai “profesi masa depan” yang paling menjanjikan. CEO Alphabet Sundar Pichai mengatakan, proyek terkait iklim akan menciptakan lebih dari 20.000 pekerjaan terkait industri dan energi bersih pada 2025. 

Potensi green jobs di Indonesia

Indonesia pun tidak lepas dari perkembangan tren green jobs, mengingat Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mencapai netralitas karbon atau net zero emission pada tahun 2060. Dalam jangka waktu yang lebih singkat, pemerintah menargetkan untuk mengurangi emisi karbon sebesar 34%-41% pada 2045. Melihat target tersebut, maka kehadiran pekerjaan ramah lingkungan juga sejalan dengan rencana revolusi industri 4.0 yang tengah digalakkan pemerintah.

Menurut peneliti Coaction Indonesia, Siti Koiromah, green jobs memiliki lima tujuan, yakni melindungi dan memulihkan ekosistem, meningkatkan efisiensi energi dan bahan baku, meminimalkan limbah dari proses produksi dan polusi yang dihasilkan, membatasi emisi gas rumah kaca, dan mendukung adaptasi terhadap perubahan iklim. 

Pekerjaan masa depan

Green jobs merupakan pekerjaan-pekerjaan yang bertujuan untuk memerangi perubahan iklim. Dalam beberapa tahun mendatang, ada beberapa jenis green jobs yang diperkirakan akan menjadi tren. Berikut lima di antaranya:

1. Petani urban

Petani urban mengambil pendekatan berbeda dari petani tradisional. Mereka menanam dan menghasilkan sumber daya makanan di wilayah yang padat penduduk, baik kota kecil ataupun besar. Mereka memroduksi hasil tanaman dalam skala industri, lalu didistribusikan ke toko lokal, restoran, pasar, atau langsung kepada konsumen. 

Kemunculan profesi petani urban tidak lepas dari upaya mengoptimalkan kehadiran lahan di wilayah padat penduduk, sambil tetap memenuhi kebutuhan pasar.

2. Desainer “hijau” 

Industri fesyen merupakan salah satu penghasil karbon terbesar di dunia. Kira-kira, industri ini menghasilkan 10% jejak karbon dari seluruh dunia. Karenanya, di masa depan, green designer atau desainer fesyen yang menaruh perhatian pada lingkungan diperkirakan akan banyak bermunculan. 

Hal ini turut berdampak pada industri fesyen yang lebih berkelanjutan. Penggunaan material alternatif dan secara etis bertanggung jawab, seperti yang sudah dilakukan sejumlah desainer saat ini, diharapkan akan menjadi hal mainstream di masa depan. 

3. Konsultan bisnis berkelanjutan 

Sesuai namanya, sustainability consultant atau konsultan untuk bisnis berkelanjutan bertanggung jawab memberikan masukan bagi organisasi maupun perusahaan agar lebih efisien dalam hal pemanfaatan energi. Profesi ini pun berperan dalam memastikan perusahaan mematuhi peraturan yang berkaitan dengan energi dan lingkungan.

Saat ini, profesi ini sudah mulai berkembang pesat. Hampir setiap perusahaan besar kini mempekerjaan konsultan untuk bisnis berkelanjutan dengan gaji yang terbilang besar.

4. Konstruksi hijau

Konstruksi hijau (green construction) merupakan praktik pembangunan struktur yang berkelanjutan, sekaligus bertanggung jawab dalam menjaga lingkungan di sekitar bangunan, baik dalam jangka pendek maupun jangkan panjang. Bidang pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi hijau membutuhkan desainer, konsultan, arsitek, serta petugas keselamatan yang memahami prinsip-prinsip ramah lingkungan dan berkelanjutan.

5. Ilmuwan iklim

Kebutuhan akan ilmuwan iklim diperkirakan akan meningkat dalam satu dekade ke depan. Salah satu faktor pendukungnya adalah agenda PBB untuk menyediakan energi bersih dan terjangkau bagi penduduk Bumi pada 2030. 

Agenda tersebut membutuhkan keahlian serta keterampilan dari ilmuwan iklim untuk menerapkan dan memantau sejumlah metrik penting yang berkaitan dengan iklim, seperti emisi karbon dioksida, ketinggian permukaan laut, serta suhu rata-rata. (E04)